Sistem Pendukung Keputusan - THE SYSTEM SUPPORTING THE DECISION


Pendahuluan


Sistem pendukung keputusan (Decision Support System / DSS) pada awalnya diciptakan oleh dua professor di MIT (Anthony Gorry dan Michael S.Morton) pada tahun 70-an. Menurut mereka DSS harus diarahkan untuk mendukung manajemen pada masalah-masalah yang semi-structured (semi-terstruktur), yaitu masalah yang memiliki informasi kurang lengkap sehingga para manajer ragu dalam mengambil keputusan. DSS akan memberi dukungan atau alternatif penyelesaian sehingga para manajer dapat menguji alternatif ini untuk memilihi mana yang terbaik. Selain itu, Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer  komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan))yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Sistem pendukung keputusan memiliki beberapa konsep yaitu Masalah Terstruktur, Masalah Tak Terstruktur, Masalah Semi-Terstruktur, dalam membantu penyelesaian masalah dalam suatu organisasi ataupun perusahaan sehingga mudah terpecahkan dalam mencari solusi.




PEMBAHASAN

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
A.     PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Tahap – tahap Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 
1.    Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
      Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.  Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3.    Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4.    Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Jenis Keputusan
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain ( Herbert A. Simon ) : 
1.      Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

2.   Keputusan Tak Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
B.    PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Terdapat 10 pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan:
1.         Little (1970)
       Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2.         Alter (1990)
       Membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
      


       SPK
Penggunaan :Aktif
       Pengguna :Manajemen
       Tujuan :Efektifitas
       Time horizon :Sekarang dan masa depan
       Kelebihan : Fleksibilitas
       PDE
Penggunaan         : Pasif
       Pengguna : Operator/Pegawai
       Tujuan : Efisiensi Mekanis
       Time horizon :Masa Lalu
       Kelebihan :Konsistensi


3.         Keen (1980)

       Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.

4.         Bonczek (1980)

       Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.

5.         Hick (1993)

       Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.

6.         Man dan Watson

       Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

7.         Moore and Chang

       Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

8.         Bonczek (1980)

       Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.

9.         Turban & Aronson (1998)

       Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.

10.     Raymond McLeod, Jr. (1998)

       Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.



Tiga langkah yang dapat dilakukan dalam membuat DSS:

a.      Mendefenisikan problem

b.      Membuat model dengan menggunakan DSS generator

c.      Menggunakan tabel tersebut untuk mendapatkan jawabannya.



C.    KONSEP DSS

1.  Masalah Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.

2.  Masalah Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap Simon diatas.

3.  Masalah Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.



ARTI DSS

Suatu sistem yang memberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.



                                            Tingkat-tingkat Manajemen

                                                  Pengendalian         Pengendalian        Pengendalian

   Operasional            Manajemen              Strategis         

            Terstruktur                      Piutang                 Analisis                   Pengaturan                                                              dagang                  anggaran                  armada                 

                                                      Pemasukkan            Biaya                         tanker

                                                       pesanan                 rekayasa          

                                                     Pengendalian          Peramalan                  Lokasi        

                                                        persediaan          jangka pendek       gudang&pabrik

        Semi terstruktur

                                                Penjadwalan      Analisis Varians-     Penggabungan                                             produksi                    anggaran                   usaha dan

                                                                                   keseluruhan                  akuisisi

                                                     Manajemen           Penyiapan                   Perencanaan

                                                          kas                      anggaran                   produk baru

       Tak Terstruktur                    Sistem                   Penjualan                 Perencanaan                                                        PERT/COST         dan produksi                   LITBANG



Matriks Gorry dan Scoot Morton



TUJUAN DSS :

1.  Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.

2.  Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

3.  Meningkatkan effektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.















 

D.    KARAKTERISTIK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception
  2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan
  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur
  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
  5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item
  6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen



E.     CIRI-CIRI SERTA KEUNTUNGAN DALAM MENGGUNAKAN DSS

DSS memiliki ciri-ciri serta keuntungan yaitu sebagai berikut:

1.      Dapat menyelesaikan problem yang kompleks

2.      Sistem dapat berinteraksi dengan pemakaiannya (contoh yang terkenal adalah ‘what-if analysis’) sehingga dapat mencoba keputusan lebih dahulu

3.      Lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik dengan pengambilan keputusan yang ituisi (mengandalkan perasaan) terutama untuk lingkungan yang cepat berubah.

4.      Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bagi manajer yang kurang berpengalaman.

5.      Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif meski tidak terlalu efesien.

6.      Fasilitas untuk mengambil data dapat memberi beberapa manajer berkomunikasi lebih baik.

7.      Meningkatkan produktifitas dan kontrol dari manajer

8.      Membantu bermacam-macam bagian dari manajemen

9.      DSS didesain untuk mudah dibuat dan mudah dipakai

10.   DSS digunakan untuk ‘membantu’  manajer sehingga setiap saat dapat diabaikan atau dibatalkan.



F.     KOMPONEN PENYUSUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara la


1.  Subsistem Manajemen Basis data

Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.

Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :

a.  Mampu mengkombinasikan sumber – sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data

b.  Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah

c.   Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan

d.  Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas



2.  Subsistem Manajemen Basis Model

Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.

Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :

a.  Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah

b.  Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai

c.   Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai

d.  Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen



3.   Subsistem Dialog

Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :



1.  Bahasa Aksi (The Action Language)

Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

2.  Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)

Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.

3.  Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)

Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.



G.    TINGKAT TEKNOLOGI DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Dalam Sistem Pendukung Keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

1.         Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)

2.         Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)

3.         Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)



H.    KONSEP GDSS

Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan

“Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama”










Ukuran Kelompok dan Lokasi Menentukan Pengaturan Lingkungan GDSS

                                                   Ukuran Kelompok

                                           Kecil                                Besar

                       Tatap         Ruang                     Pertemuan

  Jarak             Muka        keputusan                  legislatif

  Peserta            

                   Tersebar       Jaringan                  Konfrensi

                                         keputusan              bermedia

                                         setempat                komputer





Pada tiap keadaan para anggota bertemu pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

Jika anggota bertemu pada waktu yang sama disebut Synchronus Exchange. Co.: rapat komite.

Jika para anggota bertemu pada waktu yang berlainan disebut Asynchronus Exchange. Co.: komunikasi melalu e-mail.

1.  Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.

2.  Jaringan Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.

3.  Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.

4.  Konfrensi bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.



Contoh GDSS :



Tata Letak Ruang Keputusan



Dalam pertemuan GDSS umum yang menggunakan Group System, suatu kelompok akan bertemu dalam ruang keputusan. Para peserta akan menulis pendapat mengenai suatu topik, seperti :”Sasaran apa yang perlu dimiliki oleh perusahaan kita untuk tahun depan?”

Program ini menyediakan komunikasi paralel maupun anonimitas.

Komunikasi Paralel adalah saat semua peserta menulis pendapat pada saat yang bersamaan.

Anonimitas adalah saat tak seorang pun mengetahui siapa yang menulis pendapat tertentu. Anonimitas memungkinkan setiap peserta menuliskan apa yang benar-benar dipikirkannya tanpa khawatir diejek oleh anggota kelompok yang lain

Setelah sekitar setengah jam menuliskan berbagai pendapat mengenai topik utama, para anggota kelompok mengumpulkan pendapat-pendapat itu kedalam beberapa kategori dengan menggunakan program yang disebut Idea Organizer.

Akhirnya para anggota kelompok menggunakan program Vote untuk memberi peringkat para daftar kategori yang diikhtisarkan oleh Idea Organizer, menurut kriteria tertentu. Tiap anggota menciptakan daftarnya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh peringkat orang lain. Ikhtisar dan daftar peringkat ini kemudian ditampilkan pada layar umum untuk memberikan gambaran pada kelompok mengenai konsensus mereka pada topik pertemuan.







KESIMPULAN

  
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.



Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 

a.  Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

b.  Tahap Perancangan ( Design Phace )

c.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

d.  Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )



Jenis Keputusan

1.  Keputusan Terprogram

2.  Keputusan Tak Terprogram

Konsep Dss

1.  Masalah Terstruktur,

2.  Masalah Tak Terstruktur,

3.  Masalah Semi-Terstruktur,



Tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain:

1.  Subsistem Manajemen Basis data

2.  Subsistem Manajemen Basis Model

3.  Subsistem Dialog



Tingkat Teknologi Dalam Sistem Pendukung Keputusan

1.     Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)

2.     Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generatorr)

3.     Peralatan Sistem Pendukung Keputusan (DSS Tools)





Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan

“Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama”







DAFTAR PUSTAKA





http://tazmaniabenz.wordpress.com/2010/03/10/ SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN/

http://jejakjari007.blogspot.com/2011/03/10-definisi-sistem-pendukung-keputusan.html

Mcleoad Raymond, Jr and George P. Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta. Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. jangan lupa klik suka ya