PROPOSAL PENAWARAN INVESTASI

DOUNOWD PROPOSAL



LINK 2


KONSEP INVESTASI

TRADING TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT

( TBS )

I.                   PENDAHULUAN

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang pertumbuhannya paling pesat pada dua decade terakhir. Pada era tahun 1980-an sampai dengan pertengahan tahun 1990-an, industri kelapa sawit berkembang sangat pesat. Pada periode tersebut, areal meningkat dengan laju sekitar 11% per tahun. Sejalan dengan perluasan areal, produksi juga meningkat dengan laju 9.4% per tahun. Konsumsi domestik dan ekspor juga meningkat pesat dengan laju masing-masing 10% dan 13% per tahun (Direktorat Jenderal Perkebunan 2002). Laju yang demikian pesat menandai era di mana kelapa sawit merupakan salah satu primadona pada sub-sektor perkebunan.

Buah sawit yang dikenal dengan bermacam jenis, mempunyai pola panen yang kita kenal sebagai tingkat kematangan. Kematangan buah sangat menentukan hasil rendemen minyak yang dihasilkan. Berbagai standar baku mutu buah tentunya akan menjadi tolak ukur dalam perancangan pengolahan Pabrik Minyak Kelapa Sawit. Buah yang telah dipanen selayaknya secepatnya didistribusikan ke pabrik pengolahan agar tidak teroksidasi oleh enzim dan udara yang meningkatkan nilai keasaman (salah satu parameter produk). Sistem distribusi, pola panen dan tidak tersedianya kapasitas pabrik pengolahan yang memadai mengakibatkan terjadinya buah restant (waste fruit) dan buah gugur (berondolan).

Tandan Buah Segar (TBS) dengan mutu yang baik akan menghasilkan :
  1. Minyak sebanyak 20-25%
  2. Inti (kernel) sebanyak 4-6%
  3. Cangkang 5-9%
  4. Tandan kosong (empty fruit bunch) 20-22%
  5. Serat (fiber) 12-14%

Sedangkan Buah Berondolan akan menghasilkan:
  1. Minyak sebanyak 30-34%
  2. Nut (biji) 15-17%
  3. Serat (fiber) 14-30%
  4. Sampah 2-10%

Adapun kebutuhan buah berondolan dan restan bagi pabrik skala kecil ini dapat dilihat pada tabel
Tabel 1 – Kebutuhan Bahan Baku Pabrik
NO
KAPASITAS PABRIK
LAMA OPERASIONA
BAHAN BAKU

(ton/jam)
(jam/hari)
(ton/hari)
1
1
20
20
2
3
20
60
3
5
20
100


II.                PROSES JUAL BELI BUAH SAWIT
Dalam proses jual beli buah sawit memiliki aspek-aspek yang ada didalamnya seperti yang paling atas adalah Pabrik itu sendiri ( PKS ) yang kemudian dibawahnya adalah SPB ( Surat Pemegang Penyuplai Buah ) yang memiliki kerjasama langsung dengan pihak pabrik. SPB juga nantinya yang akan menerima buah dari pengelola yang telah membeli buah kepada para Petani Buah Sawit. Buah dari pengelola tersebut masuk kepabrik melalui SPB. Pengelola mendapat keuntungan profit dari jual beli sawit antara pengelola dengan .......................................................................................................................................................................................(SILAHKAN KLIK DISINI ATAU DISINI UNTUK LANJUT MEMBACA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. jangan lupa klik suka ya