Jurnal Penyesuaian

 Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries) adalah pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo akun agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Bayangkan, kamu memiliki buku catatan pribadi. Di akhir bulan, kamu perlu memeriksa dan menyesuaikan catatanmu agar sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, kamu lupa mencatat pengeluaran untuk membeli alat tulis, maka di akhir bulan kamu harus menambahkan catatan itu.

agar lebih memahaminya bayangkan, setiap hari kamu mencatat semua kegiatan dan tugas yang kamu lakukan. Nah, di akhir minggu, kamu memeriksa catatanmu dan menyadari ada beberapa hal yang belum kamu catat. Mungkin ada tugas yang belum kamu kerjakan, atau ada pengeluaran yang lupa kamu tulis.

Nah, jurnal penyesuaian di akuntansi juga berfungsi seperti itu. Pada akhir periode akuntansi (biasanya akhir bulan atau akhir tahun), perusahaan perlu melakukan penyesuaian pada catatan keuangan mereka. Tujuannya agar laporan keuangan yang disusun mencerminkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya.

Contohnya, perusahaan mungkin lupa mencatat beban listrik yang sudah terjadi, atau belum mencatat pendapatan yang sudah diterima. Jurnal penyesuaian digunakan untuk memastikan bahwa semua transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi tercatat dengan benar.

Jadi, jurnal penyesuaian adalah proses "membereskan" catatan keuangan perusahaan pada akhir periode agar laporan keuangan yang disusun menjadi akurat dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.


Tujuan Dilakukannya Jurnal Penyesuaian:

  1. Menyajikan Laporan Keuangan yang Wajar
    • Jurnal penyesuaian bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi tercatat dengan benar.
    • Hal ini penting agar laporan keuangan yang disusun, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, dapat mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
    • Dengan jurnal penyesuaian, perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat, andal, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
  2. Mengakui Pendapatan dan Beban pada Periode yang Tepat
    • Jurnal penyesuaian bertujuan untuk mengakui pendapatan dan beban pada periode akuntansi yang sesuai, sesuai dengan konsep penandingan (matching concept).
    • Misalnya, jika ada pendapatan yang sudah diterima namun belum dicatat, jurnal penyesuaian akan mengakuinya pada periode berjalan.
    • Begitu juga dengan beban yang sudah terjadi namun belum dicatat, jurnal penyesuaian akan mengakuinya sebagai beban periode berjalan.
    • Tujuannya adalah agar laporan laba rugi dapat menggambarkan kinerja perusahaan secara tepat.
  3. Menilai Aset dan Kewajiban secara Akurat
    • Jurnal penyesuaian bertujuan untuk menilai aset dan kewajiban perusahaan secara akurat pada akhir periode akuntansi.
    • Misalnya, jurnal penyesuaian dilakukan untuk mencatat penyusutan aset tetap, penghapusan piutang tak tertagih, atau persediaan yang belum diperhitungkan.
    • Tujuannya adalah agar neraca dapat menyajikan posisi keuangan perusahaan yang wajar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
  4. Memenuhi Standar Akuntansi yang Berlaku
    • Jurnal penyesuaian bertujuan untuk memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
    • Berbagai jenis jurnal penyesuaian dilakukan untuk memenuhi pengakuan, pengukuran, dan penyajian yang sesuai dengan standar akuntansi.
    • Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain.

Alasan Perlunya Jurnal Penyesuaian:

  1. Mencatat Transaksi yang Belum Tercatat
    • Dalam kegiatan operasional sehari-hari, perusahaan tentu melakukan berbagai transaksi keuangan.
    • Namun, tidak semua transaksi tersebut dapat dicatat dan dibukukan pada periode berjalan.
    • Contoh transaksi yang belum tercatat:
      • Beban listrik, air, telepon, atau utilitas lain yang sudah terjadi tetapi belum dibayar.
      • Pendapatan yang sudah diterima kas namun belum dicatat.
      • Penyusutan aset tetap yang belum diperhitungkan.
      • Piutang tak tertagih yang belum dihapuskan.
      • Persediaan barang yang belum diperhitungkan dalam pencatatan.
    • Jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengidentifikasi dan mencatat transaksi-transaksi tersebut agar informasi keuangan perusahaan menjadi lengkap.
  2. Menyajikan Laporan Keuangan yang Wajar
    • Laporan keuangan harus dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara wajar dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
    • Jika ada transaksi atau kejadian ekonomi yang belum tercatat, maka laporan keuangan tidak akan mencerminkan posisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan akurat.
    • Contoh jika tidak ada jurnal penyesuaian:
      • Laba rugi tidak mencerminkan pendapatan dan beban yang sebenarnya.
      • Neraca tidak menunjukkan aset dan kewajiban yang sebenarnya.
      • Arus kas tidak mencerminkan penerimaan dan pengeluaran yang sebenarnya.
    • Jurnal penyesuaian diperlukan untuk memastikan semua transaksi dan informasi keuangan dicatat dan disajikan secara tepat dalam laporan keuangan.
  3. Memenuhi Standar Akuntansi yang Berlaku
    • Penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
    • Jurnal penyesuaian dibutuhkan untuk memenuhi pengakuan, pengukuran, dan penyajian informasi sesuai dengan standar, seperti:
      • Mencatat penyusutan aset tetap secara periodik.
      • Menghapus piutang yang dinyatakan tidak dapat ditagih.
      • Mengakui pendapatan yang belum dicatat.
      • Menyesuaikan persediaan yang belum diperhitungkan.
    • Hal ini penting agar laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dibandingkan dengan perusahaan lain.
  4. Menghindari Kesalahan Pelaporan Keuangan
    • Tanpa jurnal penyesuaian, dapat terjadi kesalahan atau distorsi yang signifikan dalam penyajian informasi keuangan.
    • Contoh kesalahan yang dapat terjadi:
      • Aset atau kewajiban yang tidak tercatat dengan benar.
      • Pendapatan atau beban yang tidak diakui pada periode yang tepat.
      • Komponen laporan keuangan yang disajikan tidak akurat.
    • Jurnal penyesuaian diperlukan untuk memastikan semua informasi keuangan tercatat dan disajikan secara akurat dalam laporan keuangan.

Jenis-Jenis Jurnal Penyesuaian di Perusahaan Pariwisata:

  1. Pengakuan Pendapatan yang Belum Dicatat
    • Perusahaan pariwisata seperti hotel, restoran, atau biro perjalanan wisata dapat menerima pembayaran atas jasa atau produk yang telah diberikan, namun belum mencatatnya sebagai pendapatan pada periode berjalan.
    • Contoh: Hotel belum mencatat pendapatan kamar dari tamu yang sudah menginap. Biro perjalanan wisata belum mencatat pendapatan komisi penjualan paket wisata.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Piutang, Kredit Pendapatan Kamar, Kredit Pendapatan Komisi Penjualan.
  2. Pengakuan Beban yang Belum Dicatat
    • Perusahaan pariwisata telah menerima jasa atau menggunakan sumber daya, namun belum mencatatnya sebagai beban pada periode berjalan.
    • Contoh: Restoran belum mencatat beban gaji karyawan dan beban listrik yang masih harus dibayar. Hotel belum mencatat beban pemeliharaan dan kebersihan yang belum dibayar.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Beban Gaji, Beban Listrik, Beban Pemeliharaan, Kredit Utang Gaji, Utang Listrik, Utang Pemeliharaan.
  3. Penyusutan Aset Tetap
    • Aset tetap yang dimiliki perusahaan pariwisata, seperti bangunan, peralatan, dan kendaraan, akan mengalami penyusutan seiring waktu penggunaannya.
    • Penyusutan harus dicatat secara periodik untuk mengalokasikan biaya aset ke periode yang menikmati manfaat aset tersebut.
    • Contoh: Hotel belum mencatat penyusutan bangunan, peralatan, dan kendaraan. Restoran belum mencatat penyusutan peralatan dapur dan meja kursi.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Beban Penyusutan, Kredit Akumulasi Penyusutan.
  4. Penghapusan Piutang Tak Tertagih
    • Perusahaan pariwisata perlu menghapus piutang dari pelanggan yang dinyatakan tidak dapat ditagih lagi.
    • Contoh: Biro perjalanan wisata menghapus piutang dari pelanggan yang bangkrut dan tidak dapat membayar. Hotel menghapus piutang tamu yang tidak dapat dibayar.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Beban Piutang Tak Tertagih, Kredit Piutang.
  5. Persediaan Barang yang Belum Dicatat
    • Pada akhir periode, perusahaan pariwisata perlu memeriksa dan mencatat persediaan barang yang belum diperhitungkan, seperti persediaan bahan makanan, minuman, atau perlengkapan.
    • Contoh: Restoran belum mencatat persediaan bahan baku makanan dan minuman di akhir periode. Hotel belum mencatat persediaan perlengkapan kamar.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Persediaan Makanan, Persediaan Minuman, Persediaan Perlengkapan, Kredit Harga Pokok Penjualan.
  6. Asuransi Dibayar Dimuka
    • Perusahaan pariwisata telah membayar premi asuransi untuk periode mendatang, namun belum menjadi beban pada periode berjalan.
    • Contoh: Hotel membayar premi asuransi gedung dan kendaraan untuk 1 tahun ke depan. Biro perjalanan wisata membayar asuransi untuk kantor dan kendaraan operasional.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Beban Asuransi, Kredit Asuransi Dibayar Dimuka.
  7. Bunga yang Masih Harus Dibayar atau Diterima
    • Perusahaan pariwisata telah menerima atau membayar bunga, namun belum mencatatnya sebagai pendapatan atau beban pada periode berjalan.
    • Contoh: Biro perjalanan wisata belum mencatat bunga yang masih harus dibayar atas pinjaman bank. Hotel belum mencatat bunga yang belum diterima dari deposito.
    • Jurnal penyesuaian: Debit Beban Bunga, Kredit Utang Bunga (atau Debit Pendapatan Bunga, Kredit Piutang Bunga).

Langkah-Langkah Membuat Jurnal Penyesuaian:

  1. Identifikasi Akun-akun yang Memerlukan Penyesuaian
    • Tinjau seluruh akun buku besar dan tentukan akun-akun yang memerlukan penyesuaian.
    • Cari transaksi atau kejadian ekonomi yang belum dicatat atau belum tercermin dalam saldo akun.
    • Contoh akun yang memerlukan penyesuaian: beban yang belum dicatat, pendapatan yang belum diakui, penyusutan aset, piutang tak tertagih, dan lain-lain.
  2. Hitung Jumlah Penyesuaian yang Diperlukan
    • Tentukan jumlah atau nilai yang harus disesuaikan untuk masing-masing akun.
    • Lakukan perhitungan yang diperlukan, misalnya menghitung beban penyusutan, estimasi piutang tak tertagih, atau nilai persediaan yang belum dicatat.
    • Dapatkan jumlah yang akurat untuk dilakukan penyesuaian.
  3. Buat Jurnal Penyesuaian
    • Susun jurnal penyesuaian dengan mendebit akun yang memerlukan penambahan dan mengkredit akun yang memerlukan pengurangan.
    • Atau sebaliknya, mengkredit akun yang memerlukan penambahan dan mendebit akun yang memerlukan pengurangan.
    • Pastikan jurnal penyesuaian telah sesuai dengan prinsip debit-kredit.
  4. Catat Jurnal Penyesuaian ke dalam Buku Jurnal
    • Salin jurnal penyesuaian yang telah dibuat ke dalam buku jurnal umum perusahaan.
    • Pastikan mencantumkan tanggal, keterangan, dan jumlah yang sesuai.
    • Jurnal penyesuaian biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi.
  5. Posting Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar
    • Setelah dicatat dalam buku jurnal, posting jurnal penyesuaian ke masing-masing akun di buku besar.
    • Pastikan saldo akun di buku besar telah sesuai dengan jurnal penyesuaian yang dibuat.
    • Lakukan proses posting dengan cermat untuk menghindari kesalahan.

Contoh Kasus 1: 

PT Bali Tour adalah sebuah perusahaan tur wisata di Bali. Pada akhir tahun 2023, PT Bali Tour memperoleh pendapatan dari penjualan paket tur sebesar Rp 500.000.000. Namun, karena sibuknya aktivitas liburan di akhir tahun, perusahaan baru mencatat Rp 450.000.000 sebagai pendapatan.

Langkah 1: Identifikasi akun-akun yang memerlukan penyesuaian Akun yang memerlukan penyesuaian adalah:

  1. Piutang Usaha
  2. Pendapatan Jasa Tur

Langkah 2: Hitung jumlah penyesuaian yang diperlukan untuk setiap akun Piutang Usaha: Pendapatan yang belum dicatat = Rp 500.000.000 - Rp 450.000.000 = Rp 50.000.000 Pendapatan Jasa Tur: Pendapatan yang belum dicatat = Rp 50.000.000

Langkah 3: Buat jurnal penyesuaian Tanggal 31 Desember 2023 Debit Piutang Usaha Rp 50.000.000 Kredit Pendapatan Jasa Tur Rp 50.000.000

Langkah 4: Catat jurnal penyesuaian ke dalam buku jurnal Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit 31 Des 2023 Jurnal Penyesuaian 50.000.000 50.000.000

Langkah 5: Posting jurnal penyesuaian ke buku besar

Buku Besar Akun: Piutang Usaha

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo 31 Des 2023 Jurnal Penyesuaian 50.000.000 - 50.000.000

Buku Besar Akun: Pendapatan Jasa Tur

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo 31 Des 2023 Jurnal Penyesuaian - 50.000.000 50.000.000

Dengan jurnal penyesuaian ini, maka laporan keuangan PT Bali Tour untuk tahun 2023 akan mencerminkan pendapatan yang sebenarnya diperoleh, yaitu Rp 500.000.000.

Jurnal penyesuaian pengakuan pendapatan ini penting agar laporan keuangan perusahaan pariwisata menyajikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan manajemen. Hal ini juga akan membantu memastikan bahwa seluruh pendapatan yang diperoleh telah diakui dan dilaporkan dengan benar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. jangan lupa klik suka ya