LINK DOUNLOWD
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Definisi umum dari organisasi bisnis adalah
suatu identitas ekonomi yang diselenggarakan dengan tujuan bersifat ekonomis
dan sosial.Tercapainya tujuan ekonomi dan sosial dari kegiatan bisnis. Secara
ideal perlu didukungan oleh semua pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung, berjasa dalam meraih keuntungan bisnis secara layak hal ini muncul
dengan alasan bahwa keuntungan yang diperoleh bisnis, secara logis disebabkan
karena jasa pihak lain terkait dengan kata lain, pencapaian tujuan bisnis
terwujud karena telah didukung oleh sumber daya manusia.
Oleh karena itu, keuntungan yang diperoleh
dari aktivitas berorganisasi dalam bisnis selayaknya dipergunakan sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan dan maksud yang lebih luas dan komperhensif
bagi kseluruhan pihak yang terkait, baik yang bersifat ekonomi maupun sosial.
Baik yang terkait dengan sang pencipta sebagai pemilik sumber daya maupun
kepada pihak-pihak yang memanfaatkan hasil bisnis.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian, ruanglingkup Organisasi Pemasaran?
2.
Apa
Peranan organisasi pemasaran perlu dalam suatu perusahaan?
3.
Bagaimana
Organisasi Pemasaran, bisnis, dan kerjasama Menurut pandangan Islam?
1.3. TUJUAN
1.
Mengetahui
pengertian, ruanglingkup Organisasi Pemasaran
2.
Mengerahui
peranan organisasi pemasaran perlu dalam suatu perusahaan
3.
Mengetahui
bagaimana Organisasi Pemasaran, bisnis, dan kerjasama Menurut pandangan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. ASPEK ORGANISASI PEMASARAN
2.1.1 ORGANISASI
A. PENGERTIAN
ORGANISASI
Menurut para ahli :
Menurut J.R. Schermehorn organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
Menurut Chester
J. Bernard organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari
aktivitas aktivitas (System from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength)
perorangan yang dikoordinasikan secara sadar.
Menurut Philip
Selznick organisasi adalah peraturan personil (arrangement of
personal) guna mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan
(for facilitating the accomplishment of some agreed purpose) melalui
alokasi fungsi dan tanggung jawab (Through the allocation of functions and
responsibilities).
B. TUJUAN
DAN FUNGSI ORGANISASI
Tujuan
organisasi secara umum, antara lain :
a. Tujuan organisasi adalah untuk
merealisasikan keinginan dan cita cita bersama anggota organisasi.
b. Tujuan organisasi yang kedua ialah
hasil akhir yang diinginkan di waktu yang akan datang.
Fungsi
organisasi secara umum, antara lain :
1. Fungsi organisasi yang pertama
adalah untuk memberikan arahan dan pemusatan kegiatan organisasi, mengenai apa
yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi.
2. Fungsi organisasi yang kedua yaitu
dapat meningkatkan kemampuan anggota organsasi dalam mendapatkan sumber daya
dan dukungan dari lingkungan masyarakat.
3. Fungsi organisasi yang berikutnya
adalah dapat memberikan pengetahuan yang baru kepada anggotanya.
C. CIRI-CIRI
ORGANISASI
1. Kumpulan
manusia
Organisasi sudah tentulah bercirikan
beranggotakan oleh lebih dari dua manusia dikarenakan hanya manusia yang mampu
membuat secara sadar tujuannya sendiri. Ciri ini juga sama halnya dengan ciri
kelompok.
2. Tujuan
bersama
Tujuan bersama merupakan ciri utama
organisasi yang membedakan dengan kelompok. Bahkan salah satu pengertian
organisasi diatas menjelaskan bahwa tujuan organisasi harusnya diumumkan dan
disuarakan oleh pemimpin atau yang diakui sebagai orang yang pantas didengar.
Akan tetapi tidak bisa disangkal bahwa tiap anggota pasti memiliki tujuan
tujuan pribadi yang tidak persis sama dengan anggota lainnya, akan tetapi
mereka berkumpul dikarenakan tujuan organisasi tersebut merupakan bagian dari
tujuan tujuan mereka dala hidup dan bahkan saat tujuan organisasi belum
tercapai, pencapaian mereka terhadap tujuan pribadi sudah hampir terpenuhi.
Organisasi yang sangat kompak dan erat adalah yang memiliki tujuan yang sama
dengan tiap anggotanya apalagi anggota mereka yang berada di tataran bawah.
Contohnya organisasi seperti perusahaan bisnis yang menghasilkan keuntungan
untuk memperkaya diri mereka dan memberi makan dan hidup kepada para anggota.
Semua anggota jelas memiliki tujuan yang sama sehingga akan terus mendorong
mereka untuk bekerja sama dengan keras dan kokoh. Contoh yang lain adalah
organisasi minat dan bakat seperti Klub Catur atau Pers Mahasiswa.
3. Kerja sama
Tentu saja, organisasi memiliki ciri
ini, kerja sama. Tidaklah pantas bila sebuah kumpulan manusia yang memiliki
tujuan yang sama tidak bekerja sama. Ini tak ada bedanya dengan kelompok
apabila tidak adanya kerja sama
4. aturan
aturan
Aturan aturan biasanya dibuat
setelah organisasi terbentuk. Aturan aturan ini merupakan ciri organisasi
formal yang bertujuan mengatur setiap anggota agar tujuan dan kerja sama
terjalin dengan kapasitas yang efisien, efektif dan bertanggung jawab. Dengan
adanya aturan aturan, tidak akan anggota yang merasa tercederai karena aturan
aturan tersebut dibahas bersama.
5. Pembagian
tugas
Dalam sebuah organisasi yang formal,
pembagian tugas sesuai kapasitas dan kemampuan anggota sangatlah penting untuk
mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pencapaian tujuan para anggota
organisasi secara pribadi. Dengan adanya pembagian tugas yang diatur oleh
aturan aturan akan tercipta kerja sama yang epik dan solid dalam nuansa
profesionalisme demi mencapai tujuan bersama dan tujuan pribadi demi
keberlangsungan dan kejayaan organisasi.
6. Struktur
Organisasi
Umumnya, organisasi formal
memiliki struktur yang nyata dan jelas yang tersusun atas ketua atau pemimpin,
bendahara, sekertaris serta anggota. Untuk organisasi yang lebih kompleks lagi,
akan ada wakil ketua dan wakil sekertaris serta bendahara serta banyak
koordinator dalam tiap anggota yang terbagi menjadi beberapa divisi sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
D. SYARAT
MEMBANGUN ORGANISASI
Syarat
untuk membangun organisasi antara lain :
1. Visi dan misi.
2. Adanya tujuan yang jelas.
3. Terdapat struktur organisasi yang terarah.
4. Adanya pembagian kerja yang jelas bagi masing-masing anggota.
5. Waktu serta subjek dalam partisipasi hendaknya relevan.
6. Mempunyai kemampuan dalam berpartisipasi serta untuk
melakukan komunikasi timbal balik.
7. Dapat melaksanakan peran yang sesuai dengan suatu persyaratan
yang sebelumnya sudah ditentukan.
8. Terdapat kegiatan yang didasari kepada kebebasan dalam
kelompok.
E. MAANFAAT
ORGANISASI
a. Dapat tercapainya sebuah tujuan.
b. Melatih mental untuk berbicara di publik.
c. Mudah dalam memecahkan masalah.
d. Melatih leadership.
e. Memperluas pergaulan.
f. Ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya.
g. Membentuk karakteristik seseorang.
h. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
i.
Kuat dalam menghadapi
tekanan.
j.
Mampu mengatur waktu
dengan sangat baik
F. TEORI
ORGANISASI
Terdapat beberapa macam teori organisasi,
sebagai berikut :
1. Teori Organisasi Klasik
Teori
organisasi klasik merupakan suatu teori yang mempunyai konsep organisasi mulai
sejak tahun 1800 yang menjelaskan bahwa organisasi sebagai struktur organisasi
yaitu hubungan, tujuan-tujuan, kekuasaan-kekuasaan, kegiatan-kegiatan,
peranan-peranan, komunikasi, serta faktor-faktor yang lainnya ketika orang
bekerja sama. Teori organisasi klasik sangat tersentralisasi serta memiliki
tugas yang terspesialisasi dan adanya pemberian petunjuk mekanistik struktural
yang kaku serta cenderung tidak kreatif yang telah digambarkan oleh para
anggota teoritisi. Teori organisasi klasik disebut dengan teori tradisional.
Teori organisasi klasik berkembang dalam 3 jenis, antara lain :
a)
Teori
Administrasi, yaitu merupakan teori dikembangkan dari Lyndall Urwick dan Henry Fayol
yang berasal dari Eropa serta Reliey dan Mooeny dari Amerika.
b)
Teori
Birokrasi, yaitu merupakan teori yang dikemukakan oleh Max Weber yang terdapat
dalam buku berjudul "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism".
c)
Manajemen
Ilmiah, yaitu merupakan teori yang dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor
pada tahun 1900.
2. Teori Organisasi Neoklasik
Teori
organisasi neoklasik merupakan suatu teori yang memperhatikan pada pentingnya
aspek psikologis serta sosial, baik itu sebagai suatu individu dan kelompok
pada lingkungan kerja. Teori organisasi neoklasik merupakan teori hubungan
manusia. Dalam pembagian kerja, diperlukan adanya beberapa hal-hal berikut,
antara lain :
a)
Partisipasi,
melibatkan setiap individu dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
b)
Perluasan
kerja, kebalikan dari pola spesialisasi.
c)
Manajemen
bottom-up, memberikan kesempatan kepada para junior guna ikut serta
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen tingkat puncak.
3. Teori Organisasi Modern
Teori
organisasi modern merupakan suatu teori yang mempunyai sifat terbuka dimana
semua unsur-unsur organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan satu sama
lain. Teori organisasi modern dikembangkan oleh Herbert Simon yang ditandai dan
juga dimulai pada saat berakhirnya gerakan contingency. Teori organisasi modern
disebut sebagai analisa sistem pada organisasi yaitu aliran ketiga terbesar
yang ada dalam teori organisasi serta manajemen. Sistem terbuka yang
dikembangkan oleh Katz dan Robert kahn yang terdapat dalam bukunya berjudul "the
social psychology of organization" yang menjabarkan tentang keunggulan
sistem terbuka.
2.1.2 PEMASARAN
A. PENGERTIAN
PEMASARAN
Pemasaran (bahasa
Inggris: marketing) adalah aktivitas,
serangkaian institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan,
dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat umum.
B. STRATEGI
PEMASARAN
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan di mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan, karna potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah
orang yang mengetahui hal tersebut.
C. TUJUAN
PEMASARAN
1. Konsumen potensial mengetahui secara
detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua
permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2.
Perusahaan
dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk,
komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
3.
Mengenal
dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya.
2.1.3 ORGANISASI PEMASARAN
A.
PENGERTIAN ORGANISASI PEMASARAN
Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua
orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai
tujuan di bidang pemasaran.
Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi
pemasaran adalah organisai yang memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli,
dan secara efektif mampu mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan
sumber daya ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan
maksimal kepada konsum
B.
SYARAT ORGANISASI PEMASARAN
Organisasi pemasaran memerlukan
syarat-syarat yang efektif agar kegiatan pemasaran menjadi efektif dan efesien.
Persyaratan itu adalah:
1.
Jangkauan
pengendalian (Span of control), adalah kemampuan seorang atasan megendalikan
bawahanya. Span of control dapat dipengeruhi oleh tingkat pendidikan atasan dan
bawahan, Level dari manajemen tersebut, ruang lingkup dan jenis pekerjaan rutin
tidaknya pekerjaan yang ada serta pengalaman dari atasan ke bawahan jadi
seorang pemimpin perpustakaan harus mempunyai pengetahuan dan skil yang tinggi
bisa melalui pendidikan formal dan pengalaman serta kemampuan mereka dalam
berkomunikasi dengan bawahan agar dapat mengendaliakan bawahan secara
bijak(Sofjan, 2002:298).
2.
Koordinasi,
yaitu kesatuan pengarahan dan kesatuan perintah sehingga kegiatan yang
dilakukan dapat sesuai dengan tujuan. Koordinasi ini dapat terjadi bila
memiliki tujuan policy dan prosedur kerja, perencanaan, ketentuan atau peraturan
dan saling kerja sama(Sofjan, 2002:298).
3.
Kesepadanan
wewenag dan tanggung jawab setiap penjabad dalam pemasaran mempunyai tugas dan
tanggung jawab, untuk melaksanakan tugas dan pertanggung jawaban tersebut,
pejabat tersebut hendaknya diberi wewenag yang sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabya. Hendaklah dijaga jangan sampai terjadi tanggung jawab yang dimintakan
dari seorang penjabat lebih besar dari wewenang yang diberiakan kepanya.
Misalnya seorang teknisi perpustakaan diberikan pekerjaan yang bersifat teknis,
bila orang tersebut diberi wewenang dan tanggung jawab yang melebihi tersebut
kemungkinan organisasi tidak akan berjalan dengan efektif karena tidak sesuai
dengan kemempuan(Sofjan, 2002:298).
4.
Kelengkapan
(complementary), yaitu semua kegiatan yang perlu ada dalam bidang pemasaran
hendaklah tercangkup. Tidak ada suatu kegiatan yang harus ada, tidak tercangkup
dalam bidang yang disusun dalam organisasi dalam pemasaran itu, sehingga semua
kegiatan harus jelas penaggungjawab pelaksanaanya(Sofjan, 2002:298).
5.
Tidak
terdapat tumpang tindih atau duplikasi (over lapping) tugas dan tanggung jawab.
Adanya hal ini dalam suatu organisasi dapat menimbulkan kekaburan tugas dan
tanggung jawab. Kekaburan tugas dapat menimbulkan pergeseran atau pengalihan
pertanggung jawaban(Sofjan, 2002:298).
6.
Internal
control, yaitu terciptanya suatu sistem saling mengawasi dengan memisahkan
antara yang melaksanakan dengan mengontorisasi dan membukukan. Misalnya
terdapat internal control, bila yang mengeluarkan tidak sekaligus sebagai orang
yang mengontrisasi pengeluaran uang tersebut dan pencatatan dalam pembukuan.
Demikian pula terdapat dalam internal control bila yang mengeluarkan barang
dari gudang atau yang menyimpan barang bukan orang yang dapat mengontrolisasi
pengeluaran barang dan pencatatan dalam pembukaan(Sofjan, 2002:299).
7.
Kelanggengan
(continuity) organisasi, yaitu usaha untuk menjaga agar organisasi yang disusun
tidak untuk suatu priode tertentu dalam jangka pendek tetapi suatu
masa yang lebih pajang dapat dipertahankan. sehingga bila diperlukan
penyesuaian jika kondisi yang berubah, cukup dilakukan dengan mengadakan
penyempurnaan di bagian-bagian tertentu saja tidak keseluruahan organisasi.
untuk dapat dilakukan penyesuaian tersebut, maka organisai itu hendaklah
mempunyai fleksibelitas(Sofjan, 2002:299).
C.
STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
General Manager
Dalam sebuah perusahaan tugas dari general manajer
adalah memimpin perusahaan. Selain itu, seseorang general manajer memilki
tanggung jawab pada keseluruhan system yuang berjalan dalam sebuah perusahaan.
Dalam melaksanakan fungsinya, general manajer akan dibantu oleh manajer yang
memiliki fungsi spesialisasi.
Direktur/divison
Tugasnya adalah memimpin bagian khusus dalam
perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan
kepada general manajer. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas
divisi. Sehingga hanya bias mengambil kebijakan pada masing-masing divisi.
Seperti pada divisi marketing, tidak bias memberikan intervensi kepada devisi
keuangan. Yang bias dilakukan adalah memberikan informasi dan masukan yang
dibutuhkan pada bagian lain.
General Affair
Merupakan bagian divisi yang bertugas untuk
menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas
perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil dinas, mess
karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan
dengan perusahaan.
Personalia Department
Divisi ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas
sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan,
penggantian jabatan. Promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian
penghargaan serta menjaga kinerja karyawan.
Accounting Departmen
Merupakan deparment yang bertugas untuk mencatat serta
mengatur masalah keuangan perusahaan. Divsi ini juga bertugas untuk mengadakan
audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari
terjadinya penyalahgunaan khususnya di bidang keuangan, termasuk mengontrol
keseimbangan keuangan perusahaan.
Purchasing Department
Divisi ini biasanya dimiliki oleh perusahaan
manufaktur. Tugasnya adalah membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini
juga bertugas menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guuna
menjamin kelangsungan proses produksi perusahaan.
Marketing Department
Divisi marketing merupakan divisi ujung tombak
perusahaan. Sebab, tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bias mendapatkan
keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bias laku di pasaran.
R & D Development
Fungsi dari devisi adalah melakukan penelitian serta
mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan perusahaan,
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti melakukan
penelitian mengena produk apa yang pada saat ini dibutuhkan oleh masyarakat,
atau juga melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat atas produk yang
dihasilkan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk
menciptakan sebuah system baru yang lebih baik bag proses yang ada di
perusahaan.
Quality Assurance Department
Di perusahaan manufaktur disivi ini bertugas untuk
menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusaan sebelum dipasarkan ke tengah
masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar, akan dipisahkan untuk kemudian
dikelompokan ke dalam golongan produk gagal.
Di perusahaan jasa, seperti bank tugas dari divisi ini
adalah melakukan pengawsan atas system yang di jalankan dalam proses pelayanan
pada nasabah. Dengan demikian, semua nasabah bisa mendapatkan pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut.
Mantenance Deparment
Divisi ini biasanya disiapkan bagi perusahaan
menufaktur atau juga bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri. Sementara
bagi perusahaan yang gedung kantornya masih bergabung dengan perusahaan lain
secara menyewa, biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi ini bertugas
memelihara perangkat yang terkait proses operasional perusahaan.
Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik,
pendingin atau menjaga perankat computer. Oleh karenanya, tidak semua
perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang
gedung kantornya masih dalam status sewa.
Public Relation Department
Funfsi dari divisi ini adalah menjadi perwajahan
perusahaan da pencipta citra perusahaan. Khususnya dilakukan dengan menjalin
kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan yang terkait dengan operasional
perusahaan. Salah satu fungsinya adalah memberikan keterangan pers kepada
wartawan apabila terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
2.2. PENERAPAN ORGANISASI PEMASARAN DI
PERUSAHAAN
Di dalam suatu
organisasi manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang
orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk
melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan.
Berikut ini peranan pemasaran dalam organisasi :
- Peran Pemasaran dalam Sektor Bisnis
Di dalam
sektor bisnis, pemasaran mulai di sadari oleh berbagai perusahaan pada waktu
yang berbeda. Ada beberapa sebagian contoh yang termasuk dalam kategori pelopor
di Asia seperti misalnya unilever,
philips, dan sony.
Di berbagai negara memiliki perbedaan dalam mempraktikan pada pangsa pasarnya.
Secara umum, pemasaran cepat menyebar di perusahaan - perusahaan penghasil
produk konsumen dalam bentuk kemasan (consumer packaged-goods), dan
perusahaan penghasil produk untuk konsumen tahan lama (consumer durable-goods), dan
perusahaan barang industri. Perusahaan jasa atau pelayanan konsumen (consumer service firm), khususnya
untuk perusahaan penerbangan dan bank mereka telah menuju pada pemasaran
modern.
- Peran
Pemasaran dalam Sektor Non-Profit
Pemasaran
semakin menarik minat organisasi non profit seperti perguruan tinggi, rumah
sakit, gereja, dan kelompok kesenian, khususnya di Negara-negara maju. Berbagai
instansi pemerintah dan lembaga non - profit swasta juga meluncurkan kampanye
pemasaran sosial untuk mengurangi merokok, minum alkohol, penggunaan obat bius,
dan hubungan seks yang tidak aman.
- Peran
Pemasaran dalam Sektor Internasional
Perusahaan
multi nasional banyak menanamkan modalnya untuk meningkatkan kemampuan
pemasaran globalnya. Beberapa perusahaan multi nasional Eropa dan Jepang seperti Nestle, Benetton, Unilever, Sony, dan
lain sebagainya dalam banyak hal telah memahami pemasaran secara lebih baik dan
mengalahkan para pesaingnya dari Amerika Serikat. Perusahaan multi nasional
telah memperkenalkan dan menyebarluaskan praktik pemasaran modern ke seluruh
dunia. Hal ini memaksa perusahaan-perusahaan domestik yang lebih kecil di
berbagai Negara untuk memperkuat pemasaran mereka supaya dapat bersaing secara
efektif dengan perusahaan multi nasional.
2.3. PERANAN ORGANISASI PEMASARAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PERUSAHAAN
Pimpinan di bidang pemasaran sering gagal menilai atau
kurang menghargai sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi yang baik. Hal
ini terutama karena telah sedemikian lamanya penjabat atau pimpinan tersebut
berkecimpung dalam pelaksanaan kegiatan atau operasi pemasaran. Akibatnya
beberapa pimpinan hanya menekankan pada pelaksanaan operasi kegiatan pencapaian
target di bidang pemasaran dengan sarana organisasi yang asal ada dan umumnya
kurang efisien. Walaupun demikian, tidak berarti tidak ada pimpinan di bidang
pemasaran yang telah bekerja secara efektif dan efisien dengan menggunakan
sarana organisasi pemasaran yang baik atau sehat.
Di samping itu, perlu pula disadari bahwa
usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran tidak mungkin hanya dilakukan sendiri oleh
satu orang. Oleh karena itu, usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran dilakukan
oleh sekelompok orang harus diorganisasi dan dikoordinasi sehingga dapat
diharapkan tercapainya tujuan dan sasaran dalam bidang pemasaran. Sedangkan tujuan
pemasaran dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan secara umum adalah agar perusahaan dapat
hidup, berkembang, dan bersaing. Hal ini pula yang menjadi landasan bagi tujuan
di bidang pemasaran dari perusahaan tersebut. Dengan demikian organisasi
pemasaran sebenarnya ditujukan untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan.
Pembentukan organisasi pemasaran dalam suatu
perusahaan sebenarnya ditujukan untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran
ditujukan untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran secara efektif dan
efisien, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Kegiatan pemasatran yang
efektif dan efisien membutuhkan cara pengorganisasian yang baik dan tepat,
terutama dengan pengaturan pembagian tugas, wewenang, dan dan tanggung jawab
yang jelas dan tegas antara penjabat-penjabat dan para pelaksana atau petugas
di bidang pemasaran. Di samping itu juga perlu diatur hubungan kerja
penjabat-penjabat atau pimpinan-pimpinan yang ada dan didasarkan atas system
serta prosedur kerjqa yang efisien. Perlu kita ketahui bahwa pembentukan
organisasi pemasaran sangat penting dalam rangka konsep pemasaran yang terpadu
(integrated marketing), agar pelaksanaannya dapat dikoordinasikan terarah pencapaian
tujuan pemasaran. Sebenarnya bila kita berbicara mengenai pemasaran yang
terpadu, ini akan berkaitan pada dua hal, yaitu:
1.
Marketing mix yaitu
usaha-usaha untuk mengintegrasikan peralatan pemasaran (marketing tools) yang
terdiri dari unsure-unsur yang kita kenal sebagai 4P.
2.
Organisasi pemasaran
dan perusahaan untuk perpaduan usaha-usaha dari bagian-bagian yang ada di
pemasaran dan di perusahaan, walaupun kemungkinan terdapat konflik. Bila
terdapat konflik, maka hal ini hendaknya diperkecil dengan usaha-usaha
koordinasi.
2.4. MENURUT
PANDANGAN ISLAM
Istilah lain dari musyarokah adalah harikah atau
syirkah.
Musyarokah adalah kerja sama antara kedua
pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan konstribusi dana dengan keuntungan dan resiko yang akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Musyarokah diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris adalah partnership. Sedangkan lembaga-lembaga keuangan islam
menerjemahkannya dengan istilah “participation financing” musyarokah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah “ kemitraan” atau
“ persekutuan” atau perkongsian.
1)
Rukun syarat serta
dasar hukum yang melandasi musyarokah (syarikah), Menurut jumhur ulama rukun
syarikah (musyarokah) ada tiga:
a)
Shighat/akad ( ijab
dan qabul).
b)
Pihak yang berakad
baik yang membawa modal ( syariku al-mal) ataupun membawa keahlian dan tenaga (
syariku al-band)
c)
Adanya usaha
Adapun syarat sah dan tidaknya akad syarikah adalah amat
bergantung kepada sesuatu yang ditransakasikan, yaitu sesuatu yang harus bisa
dikelola.sesuatu yang ditransaksikan , atau transaksi perseroan ini haruslah
sesuatu yang bisa diwakilkan sehingga sesuatu yang bisa dikelola tersebut
sama-sama mengikat mereka
2)
Landasan hukum : Al-Qur’an dan Al-Hadist
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Suatu organisasi pemasaran adalah wadah kegiatan dibidang
pemasaran dan merupakan alat untuk mencapai tujuan dan alat untuk melaksanakan
strategi pemasaran. Organisasi pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam
pencapaian tujuan di bidang pemasaran dan tidak terlepas dari tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya organisasi pemasaran yang baik atau
sehat agar tetap dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan
perusahaan yang sekaligus tujuan bidang pemasaran.
Sesuai dengan apa yang kita bahas, selain
organisasi pemasaran dalam paradigma modern, perlu juga mengkaji
organisasi/kerjasama dalam pandangan Islam yang telah diuraikan sebelumnya.
Pemakalah mempunyai pendapat mengenai kedua steatment tersebut, sesungguhnya
prinsip organisasi, bisnis, kerjasama/musyarokah itu dibenarkan dan dibolehkan
dalam Islam sebagaimana telah kita uraikan sebelumnya, asalkan tidak adanya
kecurangan serta penipuan yang akan dapat menyebabkan salah satu pihak
menanggung kerugian, oleh karena itu marilah kita bersama-sama beroganisasi,
bekerja dengan menanamkan prinsip aqidah, akal yang bersih dan sehat dan
berpedoman kepada al-Quran dan al- Hadist.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Andji. 2004. Manajemen Bisnis.
Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofjan. 2010 Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis.
Jakarta: Erlangga.
ASAR PEMASARAN : Peran Pemasaran Dalam Perusahaan dan
Masyarakat oleh: R.T INDRA