• Top Menu
  • Daftar Isi
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy

DATA KULIAH

collection of database on jobs and education

  • BERANDA
  • MATERI
    • Akuntansi dan Pajak
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Aplikasi dan Program Akuntansi
      • Dounlowd Aplikasi
      • Tutorial
    • IPS
    • PKN dan KWN
    • POWERPOINT
    • KUMPULAN SOAL
    • MAPPING
  • JOB
    • INVESTASI
    • LOWONGAN KERJA
    • SURAT DAN PENGURUSAN IZIN
    • TIPS DAN TRIK
    • DESAIN CURRICULUM VITAE
  • JURNAL PENELITIAN
    • PAJAK
    • AUDIT
    • AKUNTANSI KEUANGAN
    • AKUNTANSI MANAJEMEN
    • AKUNTANSI SYARIAH
  • EBOOK
    • BUKU PELAJARAN SD
    • BUKU PELAJARAN SMP
    • BUKU PELAJARAN SMA
    • BUKU MATA KULIAH
    • BUKU LAIN-LAIN
  • PRODUK DAN INFO LAINNYA
    • PRODUK
    • INFO BEASISWA
    • INFO LOMBA
    • INFO WEBINAR/PELATIHAN
  • PASANG IKLAN
  • KONTAK KAMI
    • YOUTUBE
    • FACEBOOK
    • TWITTER
    • INSTAGRAM

Langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal

 


Gambar diatas menunjukkan diagram alir yang menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal. Diagram alir ini terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:

Persiapan Wawancara:

  1. Rumuskan tujuan wawancara:

    • Tujuan wawancara harus jelas dan spesifik, seperti memvalidasi kepatuhan SOP, mengevaluasi efektivitas kontrol, atau mengidentifikasi risiko kecurangan.
    • Tujuan ini akan memandu jenis pertanyaan yang perlu diajukan.
  2. Kategorikan pertanyaan:

    • Kelompokkan pertanyaan dalam kategori seperti peran dan tanggung jawab, kebijakan dan SOP, aktivitas operasional sehari-hari, evaluasi kontrol internal, isu dan risiko yang pernah terjadi.
  3. Susun pertanyaan terbuka:

    • Hindari pertanyaan ya/tidak.
    • Gunakan pertanyaan seperti "apa", "mengapa", "bagaimana", dan "jelaskan" untuk mendorong penjelasan dan detail.
  4. Mulai pertanyaan dari level makro:

    • Mulailah dengan pertanyaan umum tentang proses bisnis secara keseluruhan.
    • Baru kemudian "drill down" ke detail aktivitas dan kontrol spesifik di area tertentu.
  5. Susun flow pertanyaan yang logis:

    • Mulailah dengan pertanyaan umum untuk membangun konteks.
    • Kemudian beralih ke pertanyaan yang lebih spesifik dan kritis.
  6. Menyiapkan daftar pertanyaan:

    • Alokasikan waktu untuk setiap kategori.
    • Pastikan pertanyaan mudah dimengerti, mengalir logis, dan menggali data yang relevan dengan tujuan audit.

Memilih Narasumber:

  1. Identifikasi pemangku proses:

    • Pilih narasumber yang bertanggung jawab langsung dalam proses yang sedang diaudit.
    • Contohnya, Kepala Bagian Pengadaan untuk audit pengadaan barang.
  2. Pertimbangkan tingkatan jabatan:

    • Sesuaikan level narasumber dengan data/informasi yang dibutuhkan.
    • Contohnya, staf operasional untuk prosedur sehari-hari, manajer untuk kebijakan dan evaluasi kontrol.
  3. Libatkan representasi dari setiap area terkait:

    • Wawancara perwakilan dari setiap departemen/fungsi yang terlibat dalam proses yang diaudit.
    • Hal ini untuk mendapatkan perspektif yang menyeluruh.
  4. Identifikasi pemangku risiko utama:

    • Pilih narasumber dari area yang memiliki risiko signifikan.
    • Hal ini untuk menggali akar permasalahan dan cara mitigasinya.
  5. Kontrol histori dan reputasi narasumber:

    • Hindari narasumber yang pernah terlibat kecurangan atau melanggar kebijakan organisasi.
    • Pastikan informasi yang diberikan valid.
  6. Jadwalkan wawancara susulan jika diperlukan:

    • Jika muncul data/informasi baru yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut, jadwalkan wawancara susulan dengan narasumber relevan.

Melakukan Wawancara dan Observasi:

  1. Gunakan alat bantu perekam suara:

    • Hal ini akan memudahkan Anda untuk fokus mendengarkan dan berinteraksi alih-alih sibuk mencatat.
    • Pastikan mendapat izin terlebih dahulu dari narasumber.
  2. Buat catatan singkat, padat, dan terstruktur:

    • Gunakan poin-poin utama dan sub-poin untuk detailnya.
    • Hindari menulis terlalu panjang.
  3. Tuliskan kutipan langsung yang dirasa penting:

    • Beri tanda kutip di awal dan akhir kalimat yang dikutip.
  4. Catat nama, jabatan, dan kontak narasumber:

    • Untuk memudahkan konfirmasi dan klarifikasi di kemudian hari.
  5. Fokus mendengarkan alih-alih mencatat:

    • Catatlah poin-poin kunci saat wawancara, kemudian lengkapi segera setelah wawancara selesai.
  6. Ulangi pertanyaan dengan kata-kata berbeda:

    • Pastikan konsistensi jawaban narasumber.

Melakukan Konfirmasi Ulang:

  1. Ringkas poin-poin utama jawaban dan konfirmasi kebenarannya:

    • Contohnya, "Jadi menurut Bapak, permasalahan utamanya adalah...., apakah saya paham dengan benar?".
  2. Mintalah narasumber menjelaskan kembali jawaban:

    • Pastikan tidak ada kesalahpahaman.
  3. Fokus pada bagian jawaban yang kurang jelas:

    • Minta penjelasan lebih detail.
  4. Lakukan validasi silang dengan narasumber lain:

    • Bandingkan jawaban untuk memastikan konsistensi.
  5. Secara berkala merangkum apa yang telah dipahami:

    • Minta umpan balik dari narasumber.
  6. Hindari pertanyaan tertutup:

    • Berikan kesempatan terbuka untuk penjelasan detail.

Kesimpulan:

Diagram alir ini memberikan panduan yang komprehensif untuk melakukan wawancara dan observasi dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal

Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas tentang :
Judul: Langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal
Semoga informasi mengenai Langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. jangan lupa klik suka ya

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

komentar

Translate

Video Youtube

Popular Posts

  • DAFTAR AKUN AKUNTANSI DALAM BAHASA INGGRIS DAN ARTINYA
  • CARA MENGISI SLIP SETORAN BANK
  • Surat Permohonan Perluasan Jaringan Listrik (PLN)
  • PROPOSAL PENGAJUAN DANA UNTUK KUNJUNGAN ANTAR UNIVERSITAS KE LUAR NEGERI
  • Surat Permohonan Appraisal
  • FORMAT KARTU HUTANG PIUTANG
  • UAS Ekonomi Manajerial
  • BERITA ACARA SERAH TERIMA KUNCI BANGUNAN ( BAST KUNCI & BANGUNAN )
  • SURAT PENUNJUKAN NOTARIS

Arsip Blog

  • ▼  2024 (18)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ▼  Maret (5)
      • Perbedaan Proses Internal Auditor dan Eksternal Au...
      • Jenjang karir Eksternal Auditor
      • Jenjang Karir Internal Auditor
      • Ruang Lingkup Internal Audit di Universitas
      • Langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan obse...
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2023 (57)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (1)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Maret (23)
    • ►  Februari (15)
  • ►  2022 (113)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Maret (55)
    • ►  Februari (47)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (18)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (11)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (630)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (617)
  • ►  2018 (364)
    • ►  Desember (251)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (34)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (12)
    • ►  Maret (20)
    • ►  Februari (11)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2017 (165)
    • ►  Desember (18)
    • ►  November (66)
    • ►  Oktober (62)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  April (1)
  • ►  2016 (3)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2012 (3)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  Desember (2)

facebook

Laporkan Penyalahgunaan

Total Tayangan Halaman

d4t4 kul14h. Diberdayakan oleh Blogger.