Langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal

 


Gambar diatas menunjukkan diagram alir yang menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal. Diagram alir ini terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:

Persiapan Wawancara:

  1. Rumuskan tujuan wawancara:

    • Tujuan wawancara harus jelas dan spesifik, seperti memvalidasi kepatuhan SOP, mengevaluasi efektivitas kontrol, atau mengidentifikasi risiko kecurangan.
    • Tujuan ini akan memandu jenis pertanyaan yang perlu diajukan.
  2. Kategorikan pertanyaan:

    • Kelompokkan pertanyaan dalam kategori seperti peran dan tanggung jawab, kebijakan dan SOP, aktivitas operasional sehari-hari, evaluasi kontrol internal, isu dan risiko yang pernah terjadi.
  3. Susun pertanyaan terbuka:

    • Hindari pertanyaan ya/tidak.
    • Gunakan pertanyaan seperti "apa", "mengapa", "bagaimana", dan "jelaskan" untuk mendorong penjelasan dan detail.
  4. Mulai pertanyaan dari level makro:

    • Mulailah dengan pertanyaan umum tentang proses bisnis secara keseluruhan.
    • Baru kemudian "drill down" ke detail aktivitas dan kontrol spesifik di area tertentu.
  5. Susun flow pertanyaan yang logis:

    • Mulailah dengan pertanyaan umum untuk membangun konteks.
    • Kemudian beralih ke pertanyaan yang lebih spesifik dan kritis.
  6. Menyiapkan daftar pertanyaan:

    • Alokasikan waktu untuk setiap kategori.
    • Pastikan pertanyaan mudah dimengerti, mengalir logis, dan menggali data yang relevan dengan tujuan audit.

Memilih Narasumber:

  1. Identifikasi pemangku proses:

    • Pilih narasumber yang bertanggung jawab langsung dalam proses yang sedang diaudit.
    • Contohnya, Kepala Bagian Pengadaan untuk audit pengadaan barang.
  2. Pertimbangkan tingkatan jabatan:

    • Sesuaikan level narasumber dengan data/informasi yang dibutuhkan.
    • Contohnya, staf operasional untuk prosedur sehari-hari, manajer untuk kebijakan dan evaluasi kontrol.
  3. Libatkan representasi dari setiap area terkait:

    • Wawancara perwakilan dari setiap departemen/fungsi yang terlibat dalam proses yang diaudit.
    • Hal ini untuk mendapatkan perspektif yang menyeluruh.
  4. Identifikasi pemangku risiko utama:

    • Pilih narasumber dari area yang memiliki risiko signifikan.
    • Hal ini untuk menggali akar permasalahan dan cara mitigasinya.
  5. Kontrol histori dan reputasi narasumber:

    • Hindari narasumber yang pernah terlibat kecurangan atau melanggar kebijakan organisasi.
    • Pastikan informasi yang diberikan valid.
  6. Jadwalkan wawancara susulan jika diperlukan:

    • Jika muncul data/informasi baru yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut, jadwalkan wawancara susulan dengan narasumber relevan.

Melakukan Wawancara dan Observasi:

  1. Gunakan alat bantu perekam suara:

    • Hal ini akan memudahkan Anda untuk fokus mendengarkan dan berinteraksi alih-alih sibuk mencatat.
    • Pastikan mendapat izin terlebih dahulu dari narasumber.
  2. Buat catatan singkat, padat, dan terstruktur:

    • Gunakan poin-poin utama dan sub-poin untuk detailnya.
    • Hindari menulis terlalu panjang.
  3. Tuliskan kutipan langsung yang dirasa penting:

    • Beri tanda kutip di awal dan akhir kalimat yang dikutip.
  4. Catat nama, jabatan, dan kontak narasumber:

    • Untuk memudahkan konfirmasi dan klarifikasi di kemudian hari.
  5. Fokus mendengarkan alih-alih mencatat:

    • Catatlah poin-poin kunci saat wawancara, kemudian lengkapi segera setelah wawancara selesai.
  6. Ulangi pertanyaan dengan kata-kata berbeda:

    • Pastikan konsistensi jawaban narasumber.

Melakukan Konfirmasi Ulang:

  1. Ringkas poin-poin utama jawaban dan konfirmasi kebenarannya:

    • Contohnya, "Jadi menurut Bapak, permasalahan utamanya adalah...., apakah saya paham dengan benar?".
  2. Mintalah narasumber menjelaskan kembali jawaban:

    • Pastikan tidak ada kesalahpahaman.
  3. Fokus pada bagian jawaban yang kurang jelas:

    • Minta penjelasan lebih detail.
  4. Lakukan validasi silang dengan narasumber lain:

    • Bandingkan jawaban untuk memastikan konsistensi.
  5. Secara berkala merangkum apa yang telah dipahami:

    • Minta umpan balik dari narasumber.
  6. Hindari pertanyaan tertutup:

    • Berikan kesempatan terbuka untuk penjelasan detail.

Kesimpulan:

Diagram alir ini memberikan panduan yang komprehensif untuk melakukan wawancara dan observasi dalam melakukan wawancara dan observasi untuk audit internal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. jangan lupa klik suka ya