LINK DOUNLOWD
(Investasi)
DISUSUN
OLEH
NUR
FARIDA
1002120505
A K U N T A N S I
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
Semester Genap
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulilah saya ucapkan atas kehadiraan allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
INVESTASI. Salawat dan salam tak lupa saya haturkan kepada junjungan kita nabi
besar muhamad.saw yang mana karna beliaulah kita dapat merasakan ilmu
pengetahuan.
Makalah
ini saya buat berdasarkan sumber-sumber yang ada seta memnfaatkan teknologi.
Selain itu makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh
dosen. Penyusuna makalah ini disajikan secara sistematis sehingga dapat
memudahkan pembaca untuk mempelajarinya.
Saya
ucapkan terima kasih dosen yang telah
memberikan masukan serta arahan tentang penyusunan makalah ini sehingga dapat
tersusun dengan baik. Saya menyadari bahwa tiada gading yang tak retak,
demikian pula dengan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Saya
mengharapkan agar makalah yang telah saya dapat memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh dosen.
Pekanbaru,
Maret 2011
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR
ISI....................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
ISI/PEMBAHASAN...........................................................................................................
I.
Pengertian Investasi.............................................................................................
II.
Jenis-jenis Investasi..............................................................................................
III.
Metode Penilaian Investasi.................................................................................
IV.
Faktor-faktor yang
mempegeruhi tingkat investasi..........................................
V.
Bentuk-bentuk investasi......................................................................................
VI.
Keunggulan dan kekurangan
investasi............................................................
VII.
Resiko Investasi.....................................................................................................
VIII.
Cara menanggulangi resiko
investasi...............................................................
KESIMPULAN
DAN SARAN..........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................................
Pendahuluan
Suatu negara/perusahaan
tidak terlepas dari kata investasi sebab untuk memajukan suatu negara/pun
perusahaan sehingga dapat memajukan dan mencapai tujuan yang maksimum. Namun
baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus
dikonversikan dalam nilai uang.
Suatu rencana investasi
perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya
merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau
kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari
suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan
usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi
umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam
jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih
teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak
menguntungkan.
a. Produktivitas
seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak
menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan
jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan
yang cenderung mengalami peningkatan.
Kurva yang
menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan
nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik
ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin
tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar
dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila
pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis
makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi
otonomi. Menurut
Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi
oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
a. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan
diperoleh.
b. Tingkat bunga.
c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
d. Kemajuan teknologi.
e. Tingkat pendapatan nasional dan
perubahan-perubahannya.
ISI/ PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN
INVESTASI
Menurut
Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak
negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan
investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah
sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara,
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa
atau bahkan penambahan devisa.
Menurut
Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk
menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil
untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini
dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya
tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
II.
JENIS-JENIS
INVESTASI
Menurut Senduk (2004:24) bahwa
produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan
di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan
mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank
bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang
kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito
di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk
tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan,
kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu
tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh
empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih
tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo,
uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham
adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham,
berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik
dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain
maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut
capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu
deviden dan capital gain.
d.
Properti
Investasi
dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a)
Menyewakan
properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b)
Menjual
properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang
koleksi
Contoh
barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain.
Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah
dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f.
Emas
Emas
adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang
asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,
dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari
negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut,
semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi
pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan
inflasi itu sendiri.
g. Mata
uang asing
Segala
macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko
dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di
Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar
tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang
bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h.
Obligasi
Obligasi
atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu
proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar
lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi
dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi
dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun
lebih rendah daripada ketika membelinya.
i. Sertifikat
Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan
likuiditas yang ada di pasar.
j. Tanah/bangunan
Investasi ini
tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka
waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan
yang telah dibelinya.
k. Reksa
dana.
Wadah investasi yang
berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke
dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi
(Mutual Fund).
III.
METODE PENILAIAN INVESTASI
a. Payback Period :
Seberapa cepat investasi itu kembali.
b. Benefit/Cash Ratio :
Mengukur mana yang lebih besar benefit atau cost?
c. Net Present Value :
Memperhitungkan nilai waktu dari uang atas investasi yang
dilakukan.
d. Internal Rate of Return :
Jika
NPV = 0, nilai IRR = 12% yang dikaitkan dengan tingkat pengembalian investasi
yang diinginkan.
e. Profitability Index :
Memperhitungkan antara nilai sekarang penerimaan kas dimana mendatang
dengan nilai sekarang investasi
f. Average Rate of Return :
Mengukur tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu
investasi.
IV.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT INVESTASI
1. Expected Rate of Return
a.
Kondisi
internal perusahaan
b.
Kondisi eksternal
perusahaan
c.
Biaya
investasi
d.
Margianl
Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal
2.
Efficienct of
Investment (MEI)
a.
Tingkat bunga.
b.
Ramalan
kondisi yang akan datang.
c.
Perubahan dan
perkembangan teknologi.
d.
Tingkat
pendapatan nasional dan perubahanperubahannya.
e. Keuntungan yang dicapai perusahaan.
V.
BENTUK-BENTUK INVESTASI
Dalam kehidupan sehari-hari
ada beberapa bentuk investasi yang kita ketahui, di antaranya yaitu :
a. Investasi
property
Investasi property ini dapat berupa penanaman
sejumlah uang dalam bentuk property, hal yang paling lazim biasa dilakukan
adalah dalam bentuk emas, rumah ataupun tanah.
b. Investasi
ekuitas
Investasi ekuitas ini umumnya berhubungan
dengan pembelian dan menyimpan saham stok
pada suatu pasar
modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi
pendapatan dari deviden
dan keuntungan modal
sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan
dengan akuisisi saham (kepemilikan) dengan turut serta dalam suatu perusahaan
swasta (tidak tercatat di bursa) atau perusahaan baru ( suatu perusahaan sedang
dibuat atau baru dibuat). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru,
hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti
mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham
tercatat di bursa dilakukan
VI.
KEUNGGULAN
DAN KEKURANGAN INVESTASI
a.
Produk
perbankan
(1) Tabungan
Digunakan untuk
menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak kemudahan, antara lain:
v
Likuiditas
yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM
v
Kemudahan
bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan
lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
v
Dijamin
pemerintah, sampai tahun 2006.
Kekurangan:
v
Suku
bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
v
Bunga
kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
(2) Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara
luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara
lain:
v
Likuiditas
tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
v
Kemudahan
bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa
harus datang ke bank.
v
Dijamin
oleh pemerintah.
Kekurangan:
v
Tidak
ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah
v
Bunga
kena pajak 20%.
(3) Deposito berjangka
Dipergunakan untuk
menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.
Kemudahan, antara lain:
v
Suku
bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
v
Likuiditas
tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
v
Dapat
dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.
v
Dijamin
oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x
IDR 1,000,000 x 0.80.
v
Kekurangan:
v
Terkena
penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
v
Bunga
kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
Kesimpulan:
Dikarenakan sifatnya
dan bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah rate
inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat
investasi.
Kelebihan:
v
Akses
yang cepat/likuiditas yang tinggi
v
Kemudahan
bertransaksi
v
Jaminan
pemerintah
Secara umum, bank
idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi.
Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk
penempatan dana darurat (emergency fund).
b.
Produk
investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
v
Diversifikasi
v
Pilihan
investasi yang beragam
v
Transparansi
v
Peraturan
yang ketat
v
Biaya
yang rendah (subs, redeem, management fee)
v
Keuntungan
pajak (untuk di Indonesia saat ini)
v
Minimum
investasi yang rendah.
VII.
RESIKO INVESTASI
Biasanya,
ada 3 resiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka akan melakukan
investasi, yaitu :
a. Turunnya
Nilai Investasi
Risiko yang
paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah "Apakah uang saya
akan hilang?" Kebanyakan orang mungkin menjawab "tidak" kalau
ditanya seperti itu. Karena tidak ada orang yang mau kehilangan uangnya. Akan
tetapi, setiap investasi pasti ada resikonya. Perbedaannya hanya pada
ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang,
ada yang kecil.
Sekarang
jika Anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan
nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 20 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian
yang bersedia Anda tanggung, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan
terus-menerus untung. Yang disebut dengan kerugian, sesekali memang harus kita
alami. Karena dengan adanya kerugian, itu adalah pengalaman yang membuat kita
jadi lebih banyak belajar dalam berinvestasi.
b. Sulitnya
Produk Investasi itu Dijual
Resiko kedua
yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi
yang dibelinya itu mudah untuk dijual/diuangkan kembali. Beberapa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas
dianggap mudah dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke
dalam mata uang dolar Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke
bank. Ini karena bila dolar itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari
kertas uangnya mungkin akan menurun, dan itu kadang-kadang akan menyulitkan
bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali. Maklum, beberapa bank
seringkali tidak mau menerima atau membeli mata uang asing Anda bila kondisi
uang secara fisik robek, rusak atau kumal.
Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual
kembali adalah barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak mudah
dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan
misalnya. Karena pasarnya yang spesifik, yaitu mereka yang hobi akan lukisan
juga, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja
harganya sangat tinggi dan memberikan untung yang lumayan bagi orang yang
menjualnya.
Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya ketahui lebih
dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai
Anda berinvestasi tapi tidak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit
dijual.
c. Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Bayangkan jika Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10
persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15
persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan
harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum
tentu sesuai.
Mungkin beberapa dari Anda menginginkan produk investasi yang aman dan
konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat
mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi
lain yang mungkin belum Anda ketahui, dan setelah itu cobalah masuk ke situ
dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa
mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada
produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi
dibanding kenaikan harga barang.
VIII.
CARA MENGURANGI RESIKO INVESTASI
Untuk
mengurangi resiko, cara termudah adalah berinvestasi di berbagai sarana
investasi. Cara ini disebut dengan membuat portofolio investasi. Tujuan dari
cara ini adalah mengurangi kerugian investasi yang mungkin timbul dari suatu
sarana investasi dengan menutupnya menggunakan keuntungan yang diperoleh dari
sarana investasi yang lain. Misalnya berinvestasi pada reksa
dana dan pada tabungan. Jika keduanya memberikan keuntungan maka investor tidak
akan menderita kerugian. Tetapi bagaimana jika salah satunya mengalami
kerugian, misalnya nilai reksa dana turun atau bank dilikuidasi? Dengan adanya
portofolio ini maka diharapkan kerugian salah satu investasi dapat dikurangi
oleh keuntungan dari investasi lain. Kalau dua-duanya rugi, berarti itu cobaan
jika investor menggunakan investasi secara syariah dan mungkin peringatan atau
bahkan azab jika investasi tersebut tidak sesuai syariah.
Jadi inti mengurangi resiko investasi adalah portofolio : “jangan
meletakkan banyak telur dalam satu keranjang” karena jika terjatuh, maka telur
akan lebih banyak yang pecah dibandingkan jika ditaruh pada beberapa keranjang
jika keranjang yang lain tidak jatuh.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil dari makalah ini ialah Investasi
memiliki jenis-jenis sebagai berikut yaitu Tabungan di bank, Deposito di bank,
Saham, Properti, Barang-barang koleksi, Emas, Mata uang asing, Obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Tanah/bangunan, Reksa dana.
SARAN
Saran dari makalah ini ialah agar mahasiswa
dan mahasiswi lebih mempelajari materi tentang investasi agar generasi muda dapat tidak bingung tentang investasi
ketika telah masuk kedalam dunia kerja, selain itu supaya ketika membuka usaha
generasi muda dapat langsung bisa menentukan jenis investasi yang akan dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
Pratama
Rahardja Dan Manadala Manurung, (2005), Teori Ekonomi Makro, Lpfe-Ui, Jakarta,
Sadono
Sukirno, Pengantar Ekonomi Makro, Rajawali Pers. Jakarta. 2004
Jerry J. Weygantdt, Donald
Keiso, Paul D. Kimmel, Pengantar Akuntasi. Penerbit Selemba Empat. Jakarta.
2009