JIKA INGIN MENDOUNLOWD FILE INI SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
SISTEM INFORMASI DALAM PRESPEKTIF
AKUNTAN
Setiap hari dalam bisnis, arus
informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke pengambil keputusan dan
pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu,
informasi mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti
pelanggan, pemasok, danstakeholder yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan.
Piramida menunjukkan bahwa organisasi
bisnis dibagi secara horizontal ke beberapa tingkat aktivitas. Di atas bagian
piramida, organisasi dibagi menjadi tiga ikatan manajemen: manajemen operasi,
manajemen menengah, dan manajemen atas. Manajemen operasi bertanggung akan
pengawasan dan pengendalian kegiatan operasi setiap hari. Manajemen tengah
bertanggung jawab untuk perencanaan dan koordinasi aktivitas jangka pendek yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen atas bertanggung jawab
untuk perencanaan jangka panjang dan menetapkan tujuan-tujuan organisasi. Pada Sistem Informasi Perspektif
Akuntan kita terlebih dahulu membahas mengenai konsep dasar sistem dan kerangka
berpikir untuk membedakan sistem informasi
akuntansi dan sistem informasi manajemen.
1.
LINGKUNGAN INFORMASI
Istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program.
Kenyataannya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas, sebagian sistem
muncul secara alami (semua bentuk kehidupan) sementara sebagian lain secara
artifisial (buatan manusia). Sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan.
Tujuan sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi dapat
juga melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan pengukuran waktu,
daya listrik, atau informasi. Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi
tujuan , maka ia harus diganti. Ri definisi tersebut dapat diperoleh pemahaman:
·
Keterkaitan,
yaitu suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem.
·
Sistem versus
subsistem, suatu sistem disebut subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya
dengan sistem yang lebih besar dimana dia menjadi bagiannya.
·
Tujuan,
sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat juga
melayani beberapa tujuan.
A.
Sebuah Kerangka Kerja Bagi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para
pemakai. Sistem informasi menerima input, disebut transaksi yang kemudian
dikonversi melalui berbagai proses menjadi output informasi yang akan
didistribusikan kepada para pemakai informasi.
Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi bagi organisasi dan
diproses oleh sistem informasi sebagai sebuah unit kerja. Transaksi dibagi
menjadi dua kelas, yaitu:
§ Transaksi keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi
aktiva dan ekuitas suatu organisasi, diukur dalam satuan moneter.
§ Transaksi non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh
sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi dari transaksi
keuangan. Misalnya menambah seorang pemasok baru bahan mentah dalam daftar para
pemasok yang sah merupakan sebuah peristiwa yang dapat diproses oleh sistem
informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
B.
Subsistem SIA
Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan
yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri
atas tiga subsitem:
Ø Sistem pemrosesan transaksi-SPT, yang mendukung operasi bisnis setiap
hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh
organisasi. SPT merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan
mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan, mencatat transaksi
keuangan dalam record akuntansi, dan
mendistribusikan informasi keuangan ke personel operasi untuk mendukung
kegiatan operasi harian.
Ø Sistem pelaporan buku besar/keuangan-SPBB/K, yang menghasilkan laporan
keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan
laporan lain.
Ø Sistem pelaporan manajemen-SPM, yang menyediakan manajemen internal
dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan harian, dan laporan
pertanggungjawaban.
C.
Akuisis Sistem Informasi
Organisasi memperoleh sistem informasi dengan dua cara yaitu dengan
mengembangkan sistem yang dibakukan dari awal melalui aktivitas pengembangan
sistem in-house dan dengan cara
membeli sistem komersial yang sudah diprogram dari para pemasok perangkat
lunak.
Tiga jenis perangkat lunak komersial, adalah:
·
Turnkey system merupakan
sistem yang sudah selesai dan diuji serta sudah siap untuk diimplementasikan.
·
Backbone system terdiri atas
sebuah struktur sistem dasar untuk dibangun, logika pemrosesan utamanya adalah
pra-pemograman, dan pemasok kemudian mendesain perangkat pemakai untuk
disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap kliennya.
2.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan
akuntabilitas seluruh organisasi.
A. Segmen Bisnis
Oragnisasi bisnis terdiri atas unit-unti atau segmen-segmen fungsional.
Tiga pendekatan yang paling umum untuk mengsegmentasikan sebuah perusahaan,
yaitu:
1.
Lokasi
geografis, banyak organisasi memiliki kegiatan operasional yang menyebar
diseluruh negara.
2.
Jalur produk,
menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk, seolah-olah mereka
merupakan perusahaan yang terpisah.
3.
Fungsi
bisnis, segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah yang
terspesialisasi berdasarkan tugas.
B. Segmentasi
Fungsional
Segementasi menurut fungsi bisnis merupakan metode pengorgnisasian yang
paling umum.
v Manajemen bahan baku, tujuannya
adalah untuk merencanakan dan mengontrol persediaaan bahan baku perusahaan.
Manajemen bahan bku memiliki tiga subfungsi:
F Pembelian, bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika
tingkat persediaan mencapai titik pemesanan kembali.
F Penerimaan, tugasnya untuk menerima persediaan yang sebelumnya dipesan
oleh bagian pemebelian.
F Penyimpanan, pengawasan fisik atas persediaan yag diterima dan
mengeluarkan persediaan tersebut ke proses produksi sesuai ketubutuhan.
v Produksi, aktivitas produksi yang
muncul dalam siklus konversi dimana bahan baku mentah, tenaga kerja, dan
aktivitas pabrik digunakan untuk menciptakan produk jadi. Secara umum aktivitas
tersebut dibagi menjadi dua kelas utama:
F Aktivitas manufaktur utama, membentuk dan merakit bahan baku mentah
menjadi produk jadi.
F Aktiivtas pendukung produksi, memastikan bahwa aktivitas manufaktur utama
beroperasi secara efisien dan efektif.
v Pemasaran, pasar perlu mengetahui dan memiliki akses ke produk-produk
perusahaan. Fungsi pemasaran berkaitan dengan masalah-masalah strategis dari
promosi produksi, iklan, dan riser pasar.
v Distribusi, merupakan kegiatan mengirim produk ke pelanggan setelah
penjualan.
v Personel, fungsi personel yang dikembangkan dengan baik meliputi
perekrutan, pelatihan, pendidikan yang berkelanjutan, konseling, evaluasi,
relasi tenaga kerja, dan administrasi kompensasi.
v Keuangan, fungsi keuangan manajemen sumber daya keuangan perusahaan
melalui kegiatan perbankan dan perbendaharaan, manajemen portofolio, evaluasi
kredit, pengeluaran kas, dan penerimaan kas.
C. Fungsi
Akuntansi
Fungsi akuntansi mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan.
Peran fungsi akuntansi yaitu menagkap dan mencatat efek-efek keuangan dari
transakksi perusahaan, mendistribusikan informasi transaksi ke
personel-personel operasi untuk mengkoordinasikan tugas-tugas utama.
D. Fungsi Jasa
Komputer
Ä Pemrosesan Data Terpusat
Semua pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang
ditempatkan dibagian tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi. Administrai
database, perusahaan yang diorganisasi secara terpusat mempertahankan sumer
daya data pada lokasi sentral yang digunakan bersama oleh semua pemakai
terakhir. Pemrosesan data, mengatur sumber daya komputer yang digunakan
untuk melakukan pemrosesan transaksi atas kontrol data, konvensi data, operasi
komputer.
Ä Pemrosesan Data Distribusi (PDD)
PDD melibatkan pengorganisasian
kembali fungsi jasa komputer ke unit-unit pemrosesan informasi yang lebih
kecil, kemudian didistribusikan ke pemakai akhir. Adapun kelemhan EDP ialah
adanya ketidakcocokan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Selain
kekuatan dari PDD adalah meningkatkan tanggunga jawab kontrol biaya,
meningkatkan kepuasan pemakai.
3.
EVALUASI MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI
A. Model Proses
Manual
Model proses manual membentuk
peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya, dan personel yang mencirikan kebanyakan
proses bisnis. Adapun manfaat mempelajari model proses manual sebelum menguasai
sistem berdasarkan komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu
membangun hubungan penting antara SIA dan bidang akuntansi lainnya. Kedua,
logika proses bisnis dapat lebih mudah dimengerti. Ketiga, prosedur manual
memfasilitasi pemahaman kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan
fungsi-fungsi, pengawasan, verifikasi independen, jejak audit, dan kontrol
akses.
B. Model Flat
File
Sistem ini merupakan sistem kerangka
utama dalam sistem mainframe besar (large mainframe system). Sistem
file model menjelaskan suatu lingkungan di mana file-file data
individual tidak berkaitan dengan data lainnya. Pemakai akhir dalam lingkungan
ini memiliki file data mereka sendiri, dan tidak menggunakannya bersama-sama
dengan para pemakai lainnya.
C. Model Database
Sistem manajemen database (database
management system) merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram
untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk
diakses. Program pemakai mengirimkan permintaan data ke DBMS, yang kemudian
memvalidasi dan mengotorisasi akses ke database sesuai dengan tingkat otoritas
pemakai. DBMS merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk
mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk
diakses.
D. Model REA
REA adalah
akuntansi untuk membuat model resources, events, dan agent yang
kritikal dalam organisasi dan relasi di antara mereka. Resources adalah
aktiva dari organisasi. Mereka mendefinisikan sebagai objek yang jarang
sekaligus dikendalikan oleh perusahaan. Events merupakan
fenomena yang mempengaruhi perubahan sumber daya. Mereka dapat dihasilkan dari
kegiatan-kegiatan seperti produksi, pertukaran, konsumsi, dan distribusi. Agents ekonomi
adalah para individu dan departemen-departemen yang berpartisipasi dalam
peristiwa ekonomi.
E. Sistem ERP
(Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan suatu model sistem informasi yang memampukan
suatu organisasi untuk mengotomatisasikan dan mengintegrasikan proses-proses
bisnis kuncinya. ERP memecah dua hambatan fungsional tradisional dengan
memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi, dan dengan memperkenalkan
praktik-praktik bisnis umum diantara semua pemakai organisasi.
4.
PERAN AKUNTAN
A.
Akuntan Sebagai Pemakai
Dalam kebanyaka organisasi,
fungsi akuntansi merupakan pemakai tunggal yang paling besar dari jasa
komputer. Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang
jelas tentang kebutuhan kepada para profesional yang mendesain sistem. Partisipasi
akuntan dalam pengembangan sistem harus aktif, bukannya pasif.
B.
Akuntan Sebagai Desain Sistem
Apresiasi terhadap tanggungjawab akuntan untuk suatu desain sistem
memerlukan prespektif historis yang mendahului komputer sebagai alat informasi
bisnis. Secara tradisional, para akuntan bertanggungjawab untuk aspek-aspek
kunci dari sistem informasi, termasuk menilai kebutuhan informasi pemakai,
mendefinisikan isi dan format output laporan, menspesifikasi sumber data,
memiliki aturan akuntansi spesifik, dan menentukan kontrol yang diperlukan
untuk menjaga integritas dan efisiensi sistem informasi. Pada masa sekarang,
tanggungajawab desain sistem dibagi diantara akuntan dan profesional komputer
sebagai berikut: fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk sistem konseptual dan
fungsi komputer bertanggung jawab untuk fisiknya saja.
C.
Akuntan Sebagai Auditor Sistem
Auditing merupakan pembuktian
independen yang dilakukan auditor, yang menyatakan opininya tentang kejujuran (fairness)
laporan keuangan perusahaan. Keyakinan publik pada reliabilitas
laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada validasi yang
dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini sering disebut
sebagai fungsi pembuktian.
Auditing
eksternal
Auditing
eksternal sering disebut “Auditing independen” karena dilakukan oleh akuntan
publik bersertifikat atas nama pihak ketiga stakeholders dalam
organisasi. Secara historis, tanggung jawab auditor eksternal terbatas pada
fungsi pembuktian yang diperluas oleh konsep assurance yang
lebih luas.
Auditing
internal
Auditing
internal merupakan fungsi penilaian ke dalam organisasi yang melakukan
serangkaian jasa untuk manajemen. Auditor internal melakukan serangkaian
kegiatan atas nama organisasi, termasuk diantaranya melakukan audit laporan keuangan, mengkaji kesuaian kegiatan
operasi dengan kegiatan organisasi, mempelajari kesusuaian organisasi dengan
kewajiban umum, mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan mengejar
kecurangan dalam perusahaan dan melakukan audit TI.
Salah satu
bentuk auditing yang dilakukan oleh auditor eksternal dan internal adalah audit
teknologi informasi (TI). Para auditor TI membuktikan integritas elemen-elemen
dalam sistem informasi organisasi yang menjadi semakin kompleks dengan adanya
teknologi computer.