SISTEM INFORMASI DALAM PRESPEKTIF AKUNTAN


JIKA INGIN MENDOUNLOWD FILE INI SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI 

http://zipteria.com/8uDW



SISTEM INFORMASI DALAM PRESPEKTIF AKUNTAN


Setiap hari dalam bisnis, arus informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke pengambil keputusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu, informasi mengalir keluar dari organisasi ke pemakai eksternal, seperti pelanggan, pemasok, danstakeholder yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.            
Piramida menunjukkan bahwa organisasi bisnis dibagi secara horizontal ke beberapa tingkat aktivitas. Di atas bagian piramida, organisasi dibagi menjadi tiga ikatan manajemen: manajemen operasi, manajemen menengah, dan manajemen atas. Manajemen operasi bertanggung akan pengawasan dan pengendalian kegiatan operasi setiap hari. Manajemen tengah bertanggung jawab untuk perencanaan dan koordinasi aktivitas jangka pendek yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen atas bertanggung jawab untuk perencanaan jangka panjang dan menetapkan tujuan-tujuan organisasi.  Pada Sistem Informasi Perspektif Akuntan kita terlebih dahulu membahas mengenai konsep dasar sistem dan kerangka berpikir untuk membedakan sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen.

1.             LINGKUNGAN INFORMASI
Istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program. Kenyataannya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas, sebagian sistem muncul secara alami (semua bentuk kehidupan) sementara sebagian lain secara artifisial (buatan manusia). Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan.
Tujuan sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi dapat juga melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan pengukuran waktu, daya listrik, atau informasi. Ketika sebuah sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan , maka ia harus diganti. Ri definisi tersebut dapat diperoleh pemahaman:
·         Keterkaitan, yaitu suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem.
·         Sistem versus subsistem, suatu sistem disebut subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya dengan sistem yang lebih besar dimana dia menjadi bagiannya.
·         Tujuan, sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat juga melayani beberapa tujuan.


A.    Sebuah Kerangka Kerja Bagi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai. Sistem informasi menerima input, disebut transaksi yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi.
Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasi sebagai sebuah unit kerja. Transaksi dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
§   Transaksi keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu organisasi, diukur dalam satuan moneter.
§   Transaksi non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi dari transaksi keuangan. Misalnya menambah seorang pemasok baru bahan mentah dalam daftar para pemasok yang sah merupakan sebuah peristiwa yang dapat diproses oleh sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.

B.     Subsistem SIA
Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsitem:
Ø  Sistem pemrosesan transaksi-SPT, yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi. SPT merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan, mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi, dan mendistribusikan informasi keuangan ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian.
Ø  Sistem pelaporan buku besar/keuangan-SPBB/K, yang menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan lain.
Ø  Sistem pelaporan manajemen-SPM, yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan harian, dan laporan pertanggungjawaban.


C.    Akuisis Sistem Informasi
Organisasi memperoleh sistem informasi dengan dua cara yaitu dengan mengembangkan sistem yang dibakukan dari awal melalui aktivitas pengembangan sistem in-house dan dengan cara membeli sistem komersial yang sudah diprogram dari para pemasok perangkat lunak.
Tiga jenis perangkat lunak komersial, adalah:
·           Turnkey system merupakan sistem yang sudah selesai dan diuji serta sudah siap untuk diimplementasikan.
·           Backbone system terdiri atas sebuah struktur sistem dasar untuk dibangun, logika pemrosesan utamanya adalah pra-pemograman, dan pemasok kemudian mendesain perangkat pemakai untuk disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap kliennya.


2.        STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas seluruh organisasi.
A.  Segmen Bisnis
Oragnisasi bisnis terdiri atas unit-unti atau segmen-segmen fungsional. Tiga pendekatan yang paling umum untuk mengsegmentasikan sebuah perusahaan, yaitu:
1.      Lokasi geografis, banyak organisasi memiliki kegiatan operasional yang menyebar diseluruh negara.
2.      Jalur produk, menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk, seolah-olah mereka merupakan perusahaan yang terpisah.
3.      Fungsi bisnis, segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah yang terspesialisasi berdasarkan tugas.

B.  Segmentasi Fungsional
Segementasi menurut fungsi bisnis merupakan metode pengorgnisasian yang paling umum.
v  Manajemen bahan baku, tujuannya adalah untuk merencanakan dan mengontrol persediaaan bahan baku perusahaan. Manajemen bahan bku memiliki tiga subfungsi:
F  Pembelian, bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika tingkat persediaan mencapai titik pemesanan kembali.
F  Penerimaan, tugasnya untuk menerima persediaan yang sebelumnya dipesan oleh bagian pemebelian.
F  Penyimpanan, pengawasan fisik atas persediaan yag diterima dan mengeluarkan persediaan tersebut ke proses produksi sesuai ketubutuhan.
v  Produksi, aktivitas produksi yang muncul dalam siklus konversi dimana bahan baku mentah, tenaga kerja, dan aktivitas pabrik digunakan untuk menciptakan produk jadi. Secara umum aktivitas tersebut dibagi menjadi dua kelas utama:
F  Aktivitas manufaktur utama, membentuk dan merakit bahan baku mentah menjadi produk jadi.
F  Aktiivtas pendukung produksi, memastikan bahwa aktivitas manufaktur utama beroperasi secara efisien dan efektif.
v  Pemasaran, pasar perlu mengetahui dan memiliki akses ke produk-produk perusahaan. Fungsi pemasaran berkaitan dengan masalah-masalah strategis dari promosi produksi, iklan, dan riser pasar.
v  Distribusi, merupakan kegiatan mengirim produk ke pelanggan setelah penjualan.
v  Personel, fungsi personel yang dikembangkan dengan baik meliputi perekrutan, pelatihan, pendidikan yang berkelanjutan, konseling, evaluasi, relasi tenaga kerja, dan administrasi kompensasi.
v  Keuangan, fungsi keuangan manajemen sumber daya keuangan perusahaan melalui kegiatan perbankan dan perbendaharaan, manajemen portofolio, evaluasi kredit, pengeluaran kas, dan penerimaan kas.


C.  Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan. Peran fungsi akuntansi yaitu menagkap dan mencatat efek-efek keuangan dari transakksi perusahaan, mendistribusikan informasi transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasikan tugas-tugas utama.

D.  Fungsi Jasa Komputer
Ä  Pemrosesan Data Terpusat
Semua pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan dibagian tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi. Administrai database, perusahaan yang diorganisasi secara terpusat mempertahankan sumer daya data pada lokasi sentral yang digunakan bersama oleh semua pemakai terakhir. Pemrosesan data, mengatur sumber daya komputer yang digunakan untuk melakukan pemrosesan transaksi atas kontrol data, konvensi data, operasi komputer.
Ä  Pemrosesan Data Distribusi (PDD)
PDD melibatkan pengorganisasian kembali fungsi jasa komputer ke unit-unit pemrosesan informasi yang lebih kecil, kemudian didistribusikan ke pemakai akhir. Adapun kelemhan EDP ialah adanya ketidakcocokan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Selain kekuatan dari PDD adalah meningkatkan tanggunga jawab kontrol biaya, meningkatkan kepuasan pemakai.

3.        EVALUASI MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI
A.  Model Proses Manual
Model proses manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya, dan personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis. Adapun manfaat mempelajari model proses manual sebelum menguasai sistem berdasarkan komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu membangun hubungan penting antara SIA dan bidang akuntansi lainnya. Kedua, logika proses bisnis dapat lebih mudah dimengerti. Ketiga, prosedur manual memfasilitasi pemahaman kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan, verifikasi independen, jejak audit, dan kontrol akses.

B.  Model Flat File
Sistem ini merupakan sistem kerangka utama dalam sistem mainframe besar (large mainframe system). Sistem file model menjelaskan suatu lingkungan di mana file-file data individual tidak berkaitan dengan data lainnya. Pemakai akhir dalam lingkungan ini memiliki file data mereka sendiri, dan tidak menggunakannya bersama-sama dengan para pemakai lainnya.

C.  Model Database
Sistem manajemen database (database management system) merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. Program pemakai mengirimkan permintaan data ke DBMS, yang kemudian memvalidasi dan mengotorisasi akses ke database sesuai dengan tingkat otoritas pemakai. DBMS merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses.

D.  Model REA
REA adalah akuntansi untuk membuat model resources, events, dan agent yang kritikal dalam organisasi dan relasi di antara mereka. Resources adalah aktiva dari organisasi. Mereka mendefinisikan sebagai objek yang jarang sekaligus dikendalikan oleh perusahaan. Events merupakan fenomena yang mempengaruhi perubahan sumber daya. Mereka dapat dihasilkan dari kegiatan-kegiatan seperti produksi, pertukaran, konsumsi, dan distribusi. Agents ekonomi adalah para individu dan departemen-departemen yang berpartisipasi dalam peristiwa ekonomi.

E.  Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
ERP merupakan suatu model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatisasikan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecah dua hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi, dan dengan memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum diantara semua pemakai organisasi.

4.        PERAN AKUNTAN
A.           Akuntan Sebagai Pemakai
Dalam kebanyaka organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tunggal yang paling besar dari jasa komputer. Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan kepada para profesional yang mendesain sistem. Partisipasi akuntan dalam pengembangan sistem harus aktif, bukannya pasif. 

B.            Akuntan Sebagai Desain Sistem
Apresiasi terhadap tanggungjawab akuntan untuk suatu desain sistem memerlukan prespektif historis yang mendahului komputer sebagai alat informasi bisnis. Secara tradisional, para akuntan bertanggungjawab untuk aspek-aspek kunci dari sistem informasi, termasuk menilai kebutuhan informasi pemakai, mendefinisikan isi dan format output laporan, menspesifikasi sumber data, memiliki aturan akuntansi spesifik, dan menentukan kontrol yang diperlukan untuk menjaga integritas dan efisiensi sistem informasi. Pada masa sekarang, tanggungajawab desain sistem dibagi diantara akuntan dan profesional komputer sebagai berikut: fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk sistem konseptual dan fungsi komputer bertanggung jawab untuk fisiknya saja.

C.           Akuntan Sebagai Auditor Sistem
Auditing merupakan pembuktian independen yang dilakukan auditor, yang menyatakan opininya tentang kejujuran (fairness) laporan keuangan perusahaan. Keyakinan publik pada reliabilitas laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada validasi yang dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini sering disebut sebagai fungsi pembuktian.

Auditing eksternal
Auditing eksternal sering disebut “Auditing independen” karena dilakukan oleh akuntan publik bersertifikat atas nama pihak ketiga stakeholders dalam organisasi. Secara historis, tanggung jawab auditor eksternal terbatas pada fungsi pembuktian yang diperluas oleh konsep assurance yang lebih luas.

Auditing internal
Auditing internal merupakan fungsi penilaian ke dalam organisasi yang melakukan serangkaian jasa untuk manajemen. Auditor internal melakukan serangkaian kegiatan atas nama organisasi, termasuk diantaranya melakukan audit  laporan keuangan, mengkaji kesuaian kegiatan operasi dengan kegiatan organisasi, mempelajari kesusuaian organisasi dengan kewajiban umum, mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi dan mengejar kecurangan dalam perusahaan dan melakukan audit TI.

Salah satu bentuk auditing yang dilakukan oleh auditor eksternal dan internal adalah audit teknologi informasi (TI). Para auditor TI membuktikan integritas elemen-elemen dalam sistem informasi organisasi yang menjadi semakin kompleks dengan adanya teknologi computer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. jangan lupa klik suka ya