JIKA INGIN MENDOUNLOWD FILE INI SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
Tujuan dari siklus
pengeluaan adalah untuk mengubah kas perusahaan ke dalam bentuk bahan baku
fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis.
GAMBARAN
UMUM AKTIVITAS PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
SISTEM
PEMROSESAN PEMBELIAN
1.
Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk
menambah persedian kembali melalui observasi catatan persediaan. Informasi
kebutuhan persediaan dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2.
Proses
pembelian menentukan jumlah yang akan di pesan, memilih memasok dan membuat
pesanan pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke pemasok dan proses utang
usaha.
3.
Setelah
beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan dan pemasok. Barang
yang diterima akan diperiksa kualitas jumlahnya serta dikirim ke toko atau
gudang.
4.
Informasi
mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbarui pencatatan persediaan.
5.
Proses
utang usaha menerima faktur dari pemasok.
6.
Buku
besar menerima informasi ringkasan dari utang, usaha dan pengendalian
perusahaan.
PENGENDALIAN
PERSEDIAN
Perusahaan mengurangi
persediaannya dengan mentransfer bahan baku kedalam proses produksi (siklus
konversi) dan menjual barang jadi ke pelanggan (siklus pendapan). Jika staf administrasi
pengendalian persediaan mencari persediaan yang kurang secara berkata berbagai
pekerjaan pada akhir hari, kebutuhan persediaan dapat dikelompokkan kedalam
sebuah permintaan pembelian untuk tiap pemasok.
DEPARTEMEN
PEMBELIAN
Departemen pembelian
menerima permintaan pembelian, menyortirnya berdasarkan nama pemasok jika
perlu, dan membuat pesanan pembelian. Departemen pembelian memfokuskan usahanya untuk mengatasi
masalah yang berkaitan dengan persediaan yang didapat, mahal, atau tidak biasa.
Untuk mendapat harga dan syarat terbaik bagi perusahaan, departemen pembelian
mungkin perlu membuat spesifikasi produk terperinci dan meminta harga penawaran
dari berbagai pemasok yang saling bersaing.
BAGIAN
PENERIMAAN
Penerimaan persediaan.
Kegiatan selanjutnya dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan persediaan.
Barang yang tiba dari pemasok direkonsiliasi dengan salinan kosong PO. Tujuan
dari salinan kosong adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan
menghitung dan memriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan. Pembuatan laporan
penerimaan. Setelah melengkapi jumlah fisik dan menyelesaikan pemeriksaan, staf
administrasi bagian penerimaan membuat laporan penerimaan yang terdiri atas
beberapa bagian, yang menyatakan jumlah dan kondisi persediaan tersebut. Jika pengiriman benar, staf
tersebut akan menutup file PO dan menyumpan permintaan pembelian, PO serta
laporan penerimaan dalam file pesanan pembelian tertutup.
BAGIAN UTANG
USAHA
Selama
jalannya transaksi ini, bagian utang usaha telah menerima dan sementara
menyimpan berbagai salinan permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan laporan
penerimaan. Perusahaan telah menerima persediaan dari pemasok dan memiliki
kewajiban untuk membayar barang tersebut.
Akan
tetapi, pada bagian proses ini, perusahaan mungkin tidak memiliki informasi
finansial yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi tersebut. Dokumen formal
yang menyediakan informasi ini adalah faktur pemasok(supplier’s invoice).
Ketika faktur tiba, staf administrasi bagian utang usaha merekonsiliasi
informasi finansial dengan berbagai dokumen di file tunda, mencatat transasksi
dalam jurnal pembelian, dan mencatatnya ke rekening pemasok dalam buku pembantu
utang usaha. Setelah mencatat kewajiban, staf administrasi bagian utang usaha
mentransfer semua dokumen sumber (permintaan pembelian, pesanan pembelian
,laporan penerimaan, dan faktur) ke file utang usaha terbuka (open accounts
payable file). Biasanya, file ini diatur berdasarkan tanggal jatuh tempo
pembayaran untuk memastikan bahwa utang dibayar pada tanggal terakhir yang
diizinkan tanpa melewati tanggal jatuh tempo
dan kehilangan diskon. Terakhir staf administrasi bagian utang usaha
akna meringkas berbagai ayat dalam jurnal pembelian untuk bagina buku besar.
Dengan
menganggap perusahaan menggunakan metode persediaan perpektual, maka ayat
jurnanya.
Debit Kredit
Persediaan—Pengendalian 6.000
Utang
usaha—Pengendalian 6,800
Jika
metode persediaan berkala digunakan, ayat jurnalnya menjadi:
Pembelian 6.800
Utang
usaha—Pengendalian 6.800
SISTEM VOUCHER
UTANG
Banyak
perusahaan menggunakan sistem voucher utang(voucher payable system) sebagai
alternatif dar prosedur utan gusaha yang dijelaskan diatas. Berdasarkan sistem
ini, bagina utang usaha menggunakan bukti kas keluar(cash disbursement voucher)
dan membuat registrasi voucher
Vouxher
memberikan pengendalian yang lebih baik atas pengeluaran kas, dan memungkinkan
perusahaan mengonsolodasikan beberapa pembayaran ke pemasok yang sama melalui
sebuah voucher, sehingga mengirani jumlah cej yang ditulis.
Staf
admisnistrasi bagian utang usaha mencatat vocher dalam nomor register voucher,
nomor registrasi vouchermencerminakan kewajiban utang usaha perusahaan.
Penjumlahan dari berbagai voucher terbuka dalam register tersebut juga
merupakan saldo total utang usaha perusahaan. Inilah sebabnya perusahaan
mengganti buku pembantu utang dagangnya dengan nomor register voucher.
BAGIAN BUKU
BESAR
Bagian
buku besar menerima voucher jurnal dari bagina utang usaha dan sebuah ringkasan
akun dari bagian pengendalian persediaan. Staff administrarasi bagian buku
besar mencatat dari voucher jurnal ke akun pengendalian persediaan dan utang
usaha serta
merekonsiliasi akun pengendalian persediaan serta ringkasan
buku pembantu persediaan. Dengan tahap ini, tahap pembelian dalam siklus
pengeluaran selesai.
SISTEM
PENGELUARAN KAS
Sistem ini
memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian.
Tujuan utama sistem ini adalah tuntuk memastikan bahwa kreditor yang valid
menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo.
Sistem ini
terdiri atas tiga proses:
- Proses utang usaha
mninjau file utang usaha mengenai berbagai dokumen yang jatuh tempodan
mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
- Proses pengeluaran kas
membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan dari berbagai
cek tersebut akan dikembalikan kebagian utang usaha sebagai bukti bahwa
lewajiban telah di bayar dan akun
utang usaha akan diperbaharui untuk menyingkirkan kewajiban
tersebut.
- Pada akhir periode,
baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi
ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke
akun pengendalian kas serta utang.
SISTEM MANUAL
Bagan alir
terperinci mengenai sistem pengeluaran kas manual disajikan dalam figur5-12.
BAGIAN UTANG
USAHA
Proses
pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staff administrasi meninjau
file voucher utang terbuka atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang
jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya ke bagian
pengeluaran kas.
BAGIAN
PENGELUARAN KAS
Staf
administrasi pada bagian ini menerima paket voucher dan meninjau berbagai
dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi administratifnya. Untuk tiap
pengeluaran staf tersebut membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek,
jumlah uangnya, nomor voucher serta data lain yang terkait dalam daftar cek
yang juga disebut sebagai jurnal pengeluaran kas.
Cek tersebut bersama dengan dokumen pendukungnya
masuk ke manajer bagian pengeluaran kas untuk ditandatangani. Bagian cek yang
dapat dipertukarkan di berikan ke pemasok dan staf administrasi akan
melampirkan salinan dari cek tersebut ke paket voucher sebagai bukti pembayaran
serta menyimpan salinan ketiga. Staf administrasi tersebut akan manandai
berbagai dokumen dalam paket voucher dengan tulisan sudah dibayar dan
mengembalikannya ke bagian utang usaha. Setelah menrima paket voucer staf
bagian utang usaha menutup voucher terbuka dengan mencatat nomor cek dalam
daftar cek serta menyimpan paket voucher kedalam file voucher tertutup.
Terakhir staf adminsitarsi bagian pengeluaran kas meringkas berbagai entri yang
dimasukkan dalam daftar cek serta mengirim voucher jurnal dengan ayat jurnal ke
bagian buku besar dan berikut ayat jurnalnya:
Debit Kredit
Utang usaha xxxx
Kas xxxx
BAGIAN BUKU
BESAR
Staf
administrasi bagina buku besar menerima jurnal pengeluaran kas dan ikhtisa akun
dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher menunjukkan pengurangan total
dalam kewajiban perusahaan dan akun kas sebagai akibat dari pembayarn ke
pemasok. Staf bagian buku besar mencatat ke akun pengedali utang usaha dan akun
kas dalam buku besar serta merekonsiliasi akun pengendalian utang usaha dengan
ikhtisar buku pembantu utang usaha dan mengakiri prosedur pengeluaran kas.
PENGENDALIAN
SIKLUS PENGELUARAN
OTORISASI
TRANSAKSI
Subsistem
Pembelian.
Bagian pengendalian persediaan memonitor tingkat persedian secara terus-menerus.
Ketika tingkat persedian jatuh pada titik pemesanan ulang yang telah
ditetapkan, bagian pengendalian persediaan secara formal akan mengotorisasi
pengisian kembali melalui permintaan pembelian.
Formalisasi
proses otorisasi akan mendorongmanajemen persediaan yang efeisien dan
memastikan legitimasi berbagai transaksi pembelian. Tanpa tahap ini para staf
bagian pembelian dapat membeli persediaan berdasarkan keinginan mereka, dengan
kedudukan untuk mengotorisasi dan memproses transaksi pembelian.
Subsistem
Pengeluaran Kas.
Bagian utang usaha mnegotorisasi pengeluaran kas melalui bukti kas keluar.
Untuk memberikan pengendalian yang efektif
PEMISAHAN
PEKERJAAN
Pemisahan Pengendalian
Persediaan dari Gudang. Dalam subsistem pembelian, aktivitas fisik utamanya
adalah persediaan. Bagian pengendalian persediaan mencatat secara terperinci
berbagai aktivitas tersebut, sementara bagian gudang harus menyimpannya.
Pemisahan Bagian Buku Besar
dan Utang usaha dengan Pengeluaran Kas. Aktiva yan berpotensi menghadapi eksposur
dalam subsistem pengeluaran kas adalah kas. Catatan yang mengendalikan aktiva
ini adalah buku pembantu utang usaha dan akun kas di buku besar.
TABEL 5-1
POIN
PENTING PENGENDALIAN DALAM SIKLUS PENGELUARAN
Aktivitas Pengendalian
|
Sistem Pemrosesan Pembelian
|
Sistem Pengeluaran Kas
|
Otorisasi transaksi
Pemisahan pekerjaan
Supervisi
Catatan akuntansi
Akses
Verifikasi independen
|
Pengendalian pemroesan.
Pengendalian persediaan
dipisahkan dari bagian pembelian dan penyimpanan persediaan. Buku besar utang
usaha terpisah dari buku besar.
Bagian penerimaan
Buku pembantu utang usaha,
buku besar, file permintaan pembelian, file pesanan pembelian, file laporan
penerimaan
Keamanan fisik aktiva. Batasi
akses hanya ke catatan akuntansi di atas.
Bagian utang dagang
merekonsiliasi berbagai dokumen sumber sebelum mencatat kewajiban. Bagian
buku besar merekonsiliasi akurasi umum proses tersebut.
|
Bagian utang usaha
mengotorisasi pembayaran.
Pisahkan bagian buku besar
pembantu utang usaha, pengeluaran kas, dan buku besar
File voucher utang, buku
pembantu utang usaha, jurnal pengeluaran kas, akun kas di buku besar
Keamanan yang memadai atas
kas. Batas akses ke berbagai catatan akuntansi di atas.
Peninjauan akhir oleh bagian pengeluaran
kas. Rekonsiliasi keseluruhan oleh bagian buku besar. Rekonsiliasi bank
secara berkala oleh kontroler.
|
SUPERVISI
Area yang mendapat manfaat
paling banyak dari supervise di siklus pengeluaran adalah bagian penerimaan.
Banyak sekali jumlah aktiva yang bernilai mengalir melalui area ini ke gudang.
Supervise yang ketat di bagian ini akan mengurangi peluang terjadinya dua jenis
eksposur : (1) kegagalan untuk memeriksa aktiva secara tepat dan (2) pencurian
aktiva.
Inspeksi
Aktiva.
Ketika barang dagang dari pemasok, staf administrasi bagian penerimaan ahrus
memeriksa jumlah dan kondisinya (dari kerusakana, cacat, dan sebagainya).
Pencurian
Aktiva.
Bagian penerimaan kadang kacau dan tidak teratur dalam masa-masa sibuk. Di
situasi ini, persediaan yang masuk menghadapi potensi pencurian kecuali
diamankan di gudang.
CATATAN
AKUNTANSI
Tujuan pengendalian catatan
akuntansi adalah untuk menyimpan jejak audit yang memadai agar dapat menelusuri
sebuah transaksi dari dokumen sumbernya sehingga ke laporan keuangan. Siklus
pengeluaran mempengaruhi berbagai catatan akuntansi berikut ini : buku besar
pembantu utang usaha, daftar voucher, daftar cek, dan buku besar.
PENGENDALIAN
AKSES
Akses Langsung. Dalam siklus
pengeluaran, perusahaan harus mengendalikan akses ke aktiva fisik seperti kas
dan persediaan. Berbagai masalah pengendalian ini dasarnya sama dengan dalam
siklus pendapatan. Pengendalian akses langsung meliputi kunci, alarm, dan akses
terbatas ke berbagai area yang berisi persediaan dan as.
Akses Tidak Langsung.
Perusahaan harus membatasi akses ke berbagai dokumen yang mengendalikan aktiva
fisiknya. Contohnya, seseorang yang memiliki akses ke permintaan pembelian,
pesanan pembelian dan laporan penerimaan memiliki bahan yang dibutuhkan untuk
membuat transaksi pembelian tipuan.
VERIFIKASI
INDEPENDEN
Verifikasi Independen oleh
Bagian Utang Usaha. Bagian utang usaha memainkan peran penting dalam kegiatan
verifikasi yang dilakukannya oleh lainnya dalam sistem ini. Berbagai salinan
dokumen sumber mengalir ke bagian untuk ditinjau dan diperbandingkan. Tiap
dokumen berisi berbagai fakta yang berbeda mengenai transaksi pembelian, yang
harus direkonsiliasi oleh staf administrasi bagian utang usaha sebelum
perusahaan mengakui kewajiban. Kegiatan ini meliputi :
1. Permintaan pembelian
2. Pesanan pembelian
3. Laporan penerimaan
4. Faktur dari pemasok
Verifikasi Independen oleh
Bagian Buku Besar. Bagian buku besar memberikan verifikasi independen lainnya
dalam situasi ini. Bagian ini menerima voucher jurnal dari bagian pengendalian
persediaan, utang usaha, dan pengeluaran kas. Dari berbagai angka ringkasan
ini, staf administrasi bagian buku besar memverifikasi bahwa kewajiban total
yang dicatat sama dengan persediaan yang diterima dan bahwa pengurangan total
dalam utang usaha sama dengan total pengeluaran kas.
“PEMBELIAN BERBASIS KOMPUTER DAN APLIKASI PENGELUARAN KAS”
OTOMISASI PROSEDUR PEMBELIAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
PEMPROSESAN BATCH
Banyak dari berbagai fungsi
manual di system batch dalam figur 5-14 sama dengan yang berada dalam figure
5-2. Perbedaan sistem utamanya adalah bahwa berbagai kegiatan rutin akuntansi
diotomisasikan. Bagian berikut ini menjelaskan berbagai urutan peristiwa yang
terjadi dalam sistem ini.
BAGIAN
PEMROSESAN DATA : TAHAP 1
Proses pembelian dimulai
dalam bagian pemrosesan data, dengan dijalankannya fungsi pengendalian
persediaan. Siklus pendapatan (dalam perusahan ritel) atau siklus konversi
(dalam perusahaan manufaktur) sesungguhnya yang memulai aktivitas ini. Ketika
persediaan berkurang karena penjualan ke pelanggan atau penggunaan dalam
produksi, system akan menentukan apakah barang yang di dalam file buku besar
pembantu persediaan (inventory subsidiary file) telah jatuh ke dalam titik
pemesanan ulang. Jika demikian, maka akan dibuat catatan dalam file permintaan
terbuka. Tiap catatan dalam file permintaan terbuka menentukan barang
persediaan yang berbeda yang akan diisi kembali.
Pada akhir jam kerja, system
akan menyortir berbagai file permintaan terbuka berdasarkan nomor pemasok dan
mengkonsolidasikan beberapa barang dari pemasok yang sama ke satu permintaan.
Kemudian, informasi surat-menyurat pemasok akan ditarik dari file pemasok yang
valid valid vendor file untuk membuat dokumen permintaan pembelian. Salinan
dari berbagai dokumen ini masuk ke prosedur manual dalam bagian pembelian dan
utang usaha.
BAGIAN
PEMBELIAN
Setelah menerima permintaan
pembelian, bagian pembelian membuat pesanan pembelian yang terdiri atas lima
bagian. Berbagai salinan itu dikirim ke pemasok, bagian utang usaha, bagian
penerimaan, pemrosesan data, dan untuk file bagian pembelian sendiri.
System dalam figur 5-14
menggunakan prosedur manual untuk mengendalikan proses pemesanan. Program
computer yang mengidentifikasi kebutuhan perseidaan dan membuat permintaan
pembelian biasa, yang akan memungkinkan staf bagian pembelian memverifikasi
transaksi pembelian sebelum memasukkan pesanan.
Sebelum melanjutkan dengan
contoh, perlu dibahas mengenai berbagai pendekatan alternative untuk
mengotorisasi dan memesan persediaan. Figur 5-16 menggambarkan tiga metode yang
berbeda. Dalam alternatif satu,
system yang ada setelah prosedur ditunjukkan dalam figur 5-14 satu langkah
lebih jauh. System ini membuat dokumen pesanan pembelian dan mengirimkannya ke
bagian pembelian untuk ditinjau dan ditandatangani.
Sitem yang ditunjukkan dalam
alternatif dua mempersingkat proses pemesanan melalui distribusi pesanan
pembelian secara langsung ke para pemasok dan pengguna internal, hingga
benar-benar melewati bagian pembelian. System ini menghasilkan daftar transaksi
barang yang dipesan untuk ditinjau oleh staf pembelian.
Alternatif ketiga menyajikan
teknologi rekayasa ulang yang disebut pertukaran data elektronik (electronic data interchange-EDI).
Konsep ini diperkenalkan dalam bab 4 untuk menggambarkan aplikasinya dalam
siklus pendapatan.
Figur 5-15 Struktur Record untuk File Siklus Pengeluaran
Nomor persediaan
|
deskripsi
|
Jumlah di gudang
|
Titik pemesanan ulang
|
Jumlah yang dipesan
|
EOQ
|
Nomor pemasok
|
Biaya standar
|
Biaya persediaan total
|
File Master
Persediaan
Nomor permintan pembelian
|
Nomor persediaan
|
Jumlah di gudang
|
Nomor pemasok
|
Biaya standar per unit
|
File Permintaan Pembelian
Nomor pemasok
|
alamat
|
Syarat pembelian
|
Tanggal pemesanan terakhir
|
Waktu tunggu
|
File Pemasok
Nomor pesanan pembelian
|
Nomor permintaan pembelian
|
Nomor persediaan
|
Jumlah yang dipesan
|
Nomor pemasok
|
alamat
|
Biaya standar
|
Nilai perkiraan faktur
|
Tanda rec.
|
Tanda persediaan
|
File Pesanan Pembelian Terbuka (Dan Tertutup)
Nomor voucher
|
Nomor cek
|
Nomor faktur
|
Nilai faktur
|
Akun kredit
|
Akun debit
|
Nomor pemasok
|
Tanggal dibuka
|
Tanggal jatuh tempo
|
Tanggal ditutup
|
Daftar Voucher (file Ulang Dagang Terbuka)
Dalam masing-masing alternatif dari ketiga alternatif yang
ada, tahapan otorisasi dan pemesanan dalam proses tersebut dikonsolidasikan dan
dilakukan oleh system computer. Dokumen permintaan pembelian tidak ada gunanya
dalam system semacam ini dan tidak dibuat. Akan tetapi, catatan permintaan
mungkin masih ada dalam cakram atau pita magnetis sebagai jejak audit.
BAGIAN
PEMPROESAN DATA : TAHAP 2
Kembali ke figur 5-14,
pesanan pembelian digunakan untuk membuat catatan pesanan pembelian terbuka dan
untuk mentransfer catatan yang terkait dalam file permintaan pembelian ke file
permintaan pembelian tertutup.
BAGIAN
PENERIMAAN
Ketika barang dari pemasok,
staf adminitrasi bagian penerimaan membuat laporan penerimaan. Salinannya akan
dikirim ke bagian pembelian, utang usaha, dan pemrosesan data.
BAGIAN
PEMROSESAN DATA : TAHAP 3
Bagian pemrosesan data
menjalankan secara batch (tahap 3)
yang akan memperbarui file buku besar
pembantu persediaan berdasarkan laporan penerimaan dan menyingkirkan tanda
“Sedang Dipesan” dari catatan persediaan.
BAGIAN UTANG
USAHA
Ketika staf administrasi
bagian utang usaha menerima faktur dari pemasok, dia akan merekonsiliasinya
dengan berbagai dokumen pendukung yang sebelumnya dimasukkan ke dalam file tunda utang usaha.
BAGIAN
PEMROSESAN DATA : TAHAP 4
Program batch akan memvalidasi berbagai catatan voucher dengan file
pemasok valid, menambahkannya ke daftar voucher
(atau ke file buku besar pembantu
utang usaha), serta membuat total batch
untuk dicatat ke akun pengendali utang usaha dalam buku besar.
PROSEDUR
PENGELUARAN KAS
BAGIAN
PEMROSESAN DATA
Tiap hari, sistem akan
memindai filed Tanggal Jatuh Tempo
dalam daftar voucher untuk mencari
yang telah jatuh tempo. Cek yang telah jatuh tempo akan dicetak, dan tiap cek
akan dicatat dalam daftar cek (jurnal pengeluaran kas). Nomor cek dicatat dalam
daftar voucher untuk menutup voucher dan mentransfernya ke file
utang usaha tertutup (closed
accounts payable file). Cek-cek tersebut, bersama dengan daftar transaksi,
akan dikirim ke bagian pengeluaran kas. Terakhir, total batch dari akun utang usaha, dan pengeluaran kas akan dibuat untuk
prosedur pembaruan buku besar.
BAGIAN
PENGELUARAN KAS
Staf administrasi bagian
pengeluaran kas merekonsiliasi berbagai cek dengan daftar transaksi dan
menyerahkan bagian cek yang dapat dipindahtangankan ke pihak manajemen untuk
ditandatangani. Cek-cek tersebut dikirim ke para pemasok. Satu salinan dari tiap
cek dikirim ke bagian utang usaha, dan salinan lainnya disimpan dalam bagian
pengeluaran kas bersama dengan daftar transaksi.
BAGIAN UTANG
USAHA
Setelah menerima berbagai
salinan cek, staf administrasi bagian utang usaha mencocokkannya dengan voucher terbuka dan mentransfer berbagai
cek ini ke file voucher tertutup. Proses siklus pengeluaran di akhiri di tahap ini.
MEREKAYASA
ULANG SISTEM PEMBELIAN / PENGELUARAN KAS
Sistem otomatis yang
dijelaskan di atas hanya mereplikasi kebanyakan prosedur dalam sistem
manualnya. Pekerjaan bagian utang usaha untuk merekonsiliasi berbagai dokumen
pendukung dengan faktur dari pemasok adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak
tenaga kerja dan mahal.
Ford Motor Company
memperkerjakan lebih dari 500 staf administrasi dibagian utang dagangnya yang
beralokasi di Amerika Utara. Analisi fungsi menunjukkan bahwa sebagian besar
dari waktu staf administrasi dihabiskan untuk merekonsiliasi berbagai
penyimpangan antara faktur dari pemasok, laporan penerimanaan, dan pesanan pembelian.
Tahap pertama untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengubah lingkungan
bisnisnya. Ford membuat kesepakatan mitra dagang dengan para pemasok yang
berisi persetujuan mereka di atas berbagai syarat penjualan seperti harga,
jumlah yang akan dikirim, diskon, dan waktu tunggu. Setelah berbagai sumber
penyimpangan ini ditiadakan, Ford merekayasa ulang aliran kerja untuk
memanfaatkan lingkungan yang baru.
PEMROSESAN
DATA
Berbagai pekerjaan berikut
ini dilakukan secara otomatis.
1.
File persediaan akan diteliti
untuk mencari barang yang jatuh dalam titik pemesanan ulang.
2.
Tiap
barang yang akan diisi kembali dicatat ke dalam file permintaan pembelian.
3.
Permintaan
akan dikonsolidasikan berdasarkan nomor pemasok.
4.
Informasi
kontak pemasok akan ditarik dari file
pemasok yang valid.
5.
Pesanan
pembelian akan dibuat dan ditambahkan ke file
pesanan pembelian terbuka.
6.
Daftar
transaksi berbagai pesanan pembelian dikirimkan ke bagian pembelian untuk
ditinjau.
BAGIAN
PENERIMAAN
Ketika barang tiba, staf
administrasi bagian penerimaan membuka file
pesanan pembelian terbuka secara real
time dengan memasukkan nomor pesanan pembelian yang dilihat dari slip
pengepakan.
PEMROSESAN
DATA
Berbagai pekerjaan berikut
ini dilakukan secara otomais oleh sistem.
1.
Jumlah
barang yang diterima akan dicocokkan dengan catatan pesanan pembelian terbuka,
dan nilai “Y” akan dimasukkan dalam field
yang terkait untuk menunjukkan penerimaan persediaan tersebut.
2.
Sebuah
record akan ditambahkan ke file
laporan penerimaan.
3.
Record buku besar pembantu
persediaan diperbarui untuk mencerminkan penerimaan barang persediaan tersebut.
4.
Akun
pengendali persediaan di buku besar akan diperbarui.
5.
Record dari file pesanan pembelian terbuka akan dipindahkan dan ditambahkan ke file utang usaha terbuka, dan tanggal
jatuh tempo pembayaran akan dibuat.
Tiap hari, field Tanggal Jatuh Tempo dalam record utang usaha akan diperiksa untuk
melihat yang tiba saatnya dibayar. Berbagai prosedur berikut ini akan dilakukan
untuk barang terpilih.
1.
Cek
akan dicetak, ditandatangani, dan diteruskan ke ruang surat untuk dikirim ke
para pemasok.
2.
Pembayaran
tersebut akan dicatat dalam file
daftar cek.
3.
Barang
yang dibayar akan ditransfer dari file
utang usaha terbuka ke file utang
usaha tertutup.
4.
Akun
utang usaha dan akun kas di buku besar akan diperbarui.
5.
Record yang memerinci berbagai
transaksi ini akan ditransmisikan melalu terminal ke bagian utang usaha dan
pengeluaran kas untuk ditinjau oleh pihak manajemen dan disimpan.
Dengan meniadakan sumber
potensi penyimpangan ini, Ford dapat meniadakan pekerjaan merekonsiliasi
berbagai faktur pemasok dengan berbagai dokumen pendukungnya untuk sebagian
besar transaksi pembeliannya. Hasil dari usaha rekayasa ulang ini adalah Ford
dapat mengurangi staf bagian utang usahanya dari 500 menjadi 125.
IMPLIKASI
PENGENDALIAN
SISTEM
OTOMATIS
Perbaikan
Pengendalian Persediaan.
Keuntungan terbesar dari sistem otomatis (batch)
jika dibandingkan dengan sistem manual adalah perbaikan kemampuan untuk
mengelola kebutuhan persediaan. Kebutuhan persediaan dideteksi ketika muncul,
dan diproses secara otomatis. Sebagai hasilnya, risiko mengakumulasi kelebihan
persediaan atau kehabisan persediaan akan berkurang. Akan tetapi, selain
keuntungan tersebut juga ada masalah dalam pengendalian. Kesalahan program atau
model persediaan yang tidak sempurna akan menyebabkan perusahaan tiba-tiba
kelebihan persediaan atau benar-benar kekurangan persediaan. Oleh karenanya,
sangatlah penting untuk memonitori keputusan yang diotomatisasi.
Pengelolaan
Kas yang Lebih Baik.
Jenis sistem ini mendukung pengelolaan kas yang efektif dengan pemindaian file voucher per hari untuk melihat
barang yang harus dibayar, hingga menghindarkan dari pembayaran dini dan
terlewatkan tanggal jatuh tempo. Selain itu, dengan menulis cek secara
otomatis, perusahaan mengurangi biaya tenaga kerja, menghemat waktu pemrosesan,
dan meningkatkan akurasi.
Jeda
waktu.
Terdapat jeda waktu antara datangnya barang dibagian penerimaan dengan
pencatatan penerimaan persediaan di file
persediaan. Jeda waktu ini dapat mempengaruhi penjualan secara negative, karena
waktu tenggang inilah staf administrasi bagian penjualan tidak akan mengetahui
status persediaan yang terkirim dan dapat kehilangan penjualan.
Kemacetan
dalam Pembelian.
Dalam sistem batch rekaan ini, bagian
pembelian secara langsung akan terlibat dalam semua keputusan pembelian. Banyak
sekali pembelian rutin yang dapat diotomatiskan. Dengan membebaskan staf
pembelian dari pekerjaan rutin, seperti barang khusus atau barang yang kurang
persediaanya) dan staf pembelian dapat dikurangi.
Dokumen
Kertas yang Berlebih.
Sistem batch dasar dibebani dengan
berbagai dokumen kertas. Semua departemen operasional akan membuat dokumen,
yang dikirimkan ke bagian pemrosesan data dan bagian pemrosesan data harus
mengonversinya ke media megnetis. Banyak biaya yang berhubungan dengan dokumen
kertas, karena kertas harus dibeli dan dokumen harus disimpan, diarsip,
ditangani, oleh bagian distribusi surat internal, dan konversi oleh para
personel pemrosesan data. Perusahan dengan transaksi yang sangat banyak akan
mendapat banyak keuntungan dari pengurangan atau peniadaan dokumen kertas dalam
sistemnya.
SISTEM YANG
DIREKAYASA ULANG
Sistem ini menangani banyak
kelemahan operasional yang ditemukan dalam sistem batch biasa. Secara khusus, bagian penting dari sistem ini adalah
(1) sistem ini menggunakan prosedur real
time dan file akses langsung
untuk mempersingkat waktu tenggang dalam pencatatan, (2) sistem ini meniadakan
berbagai prosedur manual rutin melalui otomatisasi, dan (3) sistem ini
mewujudkan pengurangani dokumen kertas secara signifikan dengan menggunakan
komunikasi elektronik antara berbagai departemen dan dengan menyimpan berbagai record dalam media akses langsung. Akan
tetapi, berbagai perbaikan operasional ini memiliki implikasi pengendalian
berikut ini.
Pemisahan
Tugas.
Sistem ini menghilangkan pemisahan mendasar antara pemrosesan otorisasi dengan
transaksi. Disini, berbagai program komputer akan mengotorisasi dan memproses
pesanan pembelian, serta mengotorisasi dan menerbitkan cek untuk para pemasok.
Pengendalian
Catatan Akuntansi dan Akses. Sistem ini melihat catatan akuntansi secara ekslusif dalam
disket magnetis. Untuk mempertahankan integritas berbagai record ini, perusahaan harus mengimplementasikan pengendalian yang
membatasi akses ke disket tersebut. Akses tidak sah ke record magnetis menimbulkan konsekuensi yang sama dengan akses ke
berbagai dokumen sumber, jurnal, dan buku besar dalam lingkungan manual.