8
Mei 2012
MATERI KELOMPOK IX
(ETIKA, PENIPUAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL)
DISUSUN
OLEH
NUR FARIDA (1002120505)
YULISA ADRIANI L (1002132978)
ZIRMAN ZIKRI (1002120499)
DHEA ANANDHITA D (0902134686)
A K U N T A N
S I
F A K U L T A
S E K O N O M I
U N I V E R S
I T A S R I A U
2 0 1 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. 2
DAFTAR
ISI................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
A. Etika
................................................................................................................ 5
B. Penipuan
dan Akuntansi............................................................................ 8
C. Pengendalian
internal................................................................................. 14
KESIMPULAN............................................................................................................ 21
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 22
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dalam proses kegiatan
bisnis, tak kan terlepas dari etika, penipuan dan pengendalian internal. Oleh
sebab itu untuk menjadi seorang pembisnis yang baik kita harus terlebih dahulu
mengenal serta mempelajarinya .
Sistem informasi
akuntansi yang cangih merupakan produk dua dispiplin yaitu akuntansi dan
komputer. Komputer memiliki keahlian yang luar biasa untuk memproses data akuntansi menjadi informasi. Jika suatu
transaksi dimasukkan untuk diproses maka komputer membawa transaksi tersebut
keseluruhan komponen sistem yang berhubungan secara otomatis. Komputer dapat
memposting informasi yang cepat sehingga setiap rekening akan selalu
diperbaharui. Informasi dapat disediakan secepatnya sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
Suatu sistem memiliki
peluang terdahadap kesalahan manajemen kerusakan atau kemacetan, dan
penyalahgunaan. Komputer dan kemampuan manusia merupakan peralatan yang dapat
mendukung untuk mencapai prestasi tinggi, namun keduanya juga tetap mempunyai
kapasitas untuk melakukan kesalan. Jika kesalahan terjadi dalam sistem informasi
berbasis komputer, maka perlu adanya suatu sistem pengendalian yang
diimplementasikan dan dipelihara.
Kehadiran komputer
sebagai pendukung sisem informasi adalah netral. Dengan demikia kecutangan
(fraund) yang mungkin terjadi lebih disebabkan faktor manusia. Hal ini logis,
karena manusia adalah salah satu elemen penting dalam sistem pengendalian
pencegahan. Perkembangan komputer memberikan banyak keuntungan berupa tepar
waktu, berkurangnya penanganan dolumen dan manfaat lainnya. Tetapi bersamaan
engan perkembangan untuk sistem informasi akuntansi berbasis komputer muncul
masalah pengendalian intern. Keahlian komputer dapat denga mudah disalahgunakan
jika pengendalian intern tidak dikembangkan untuk mengimbangi sistem informasi
akuntasi berbasis akuntansi.
Rumusan masalah
Rumusan masalah dari pembuatan makalah
ini adalah penerapan etika, penipuan dan pengendalian dalam suatu perusahaan.
ISI
ETIKA
1.
Isu Etika Dalam Bisnis
Apakah etika itu ? etika adalah serangkaian prinsip
atau nilai moral. Pengertian etika dalam kamus Echol dan Shadaly (1995) adalah
bertindak etis, layak, beradab dan bertata susila. Menurut Boynton dan Kell
(1996) etika terdiri dari prinsip-prinsip moral dan standar. Moralitas berfokus
pada perilaku manusiawi “benar” dan “salah”. Selanjutnya Arens – Loebbecke
(1996) menyatakan bahwa etika secara umum didefinisikan sebagai perangkat moral
dan nilai. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa etika berkaitan erat
dengan moral dan nilai-nilai yang berlaku. Termasuk para akuntan diharapkan
oleh masyarakat untuk berlaku jujur, adil dan tidak memihak serta mengungkapkan
laporan keuangan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang
digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya
diberbagai situasi yang meliatkan konsep mengenai benar dan salah. Secara lebih
spesifik, etika bisnis melibatkan penemuan jawaban atas dua petanyaan berikut :
1) Bagaimana
para manajer merumuskan mengenai apa yang benar dalam menjalankan bisnis mereka
?
2) Ketika para
manejer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana mereka dapat
mencapainya ?
Isu Etika dalam Bisnis dapat dibedakan dalam
empat bagian yaitu :
a. Kesetaraan;
- Gaji
Eksekutif,
- Nilai Yang
Dapat Dibandingkan,
- Penetapan
Harga Pokok.
b. Hak;
- Proses
Penilaian Perusahaan,
- Pemeriksaan
Kesehatan Karyawan,
- Privasi
Karyawan,
- Pelecehan
Seksual,
- Keanekaragaman,
- Peluang
Kerja Yang Setara,
- Pemberitahuan
Mengenai Adanya Kecurangan.
c. Kejujuran;
- Konflik
Kepentingan Pihak Manajemen Dan Karyawan,
- Keamanan
Data Dan Catatan Perusahaan,
- Iklan Yang
Menyesatkan,
- Praktek
Bisnis Yang Meragukan Di Negara Bisnis,
- Laporan Yang
Akurat Atas Kepentingan Pemegang Saham.
d. Penggunaan
Kekuasaan Perusahaan;
- Komite Aksi
Politik,
- Keamanan
Di Kerja,
- Keamanan
Produk,
- Isu
Lingkungan,
- Divestasi
Kepentingan,
- Kontribusi
Politik Perusahaan,
- Pengecilan
Ukuran Perusahaan Dan Penutupan Pabrik.
Berbagai hal yang dilakukan perusahaan dalam menangani
isu mengenai etika, diantaranya :
-
Memiliki komitmen yang besar dari pihak manajemen
puncak atau memperbaiki standar etika,
-
Memiliki berbagai kode etik tertulis yang dengan jeles
menyampaikan harapan pihak manajemen,
-
Membuat program untuk mengimplementasikan petunjuk
etika,
-
Memiliki berbagai teknik untuk memonitor
ketaatan.
2.
Etika Komputer
Etika komputer (computer ethics) adalah “analisis
mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta berbagai formulasi
dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu
secara beretika. Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika komputer : pop,
para, dan teoritis. Etika komputer pop hanyalah eksposur
atas berbagai cerita dan laporan yang terdapat dalam media populer mengenai
dampak baik dan buruk dari teknologi komputer. Masyarakat secara umum perlu
menyadari berbagai hal seperti virus komputer dan sistem komputer yang didesain
untuk membantu para penyandang cacat. Etika komputer para melibatkan
perhatian sesungguhnya atas berbagai bidang tersebut. Semua ahli sistem perlu
mencapai tingkat kompetensi ini agar dapat melakukan pekerjaannya secara
efektif. Para mahaiswa sistem informasi akuntansi juga harus mencapai tingkat
pemahaman etika ini. Tingkat ketiga, etika komputer teoritis,
merupakan perhatian berbagai peneliti multidisplin ilmu yang mengaplikasikan
berbagai teori filosofi, sosiologi, dan psikologi dalam ilmu komputer dengan
tujuan untuk menghasilkan pemahaman baru dalam bidang tersebut.
Ada beberapa isu-isu yang terdapat dalam komputer :
1) Privasi ,
Pembuatan
dan basis data yang besar dan dapat digunakan bersama dalam membuat
perlindungan atas orang dari potensi penyalahgunaan data.
2) Keamanan
(akurasi dan kerahasiaan),
Ini
merupakan suatu usaha untuk menghindari peristiwa atau hal-hal yang tidak
diinginkanseperti tidak adanya kerahasiaan dan integritas data pada komputer.
3) Kepemilikan
properti,
Penjagaan
hak cipta fisik yang meliputi hak cipta intelektual, yaitu pernti lunak pada
komputer.
Contohnya
: file yang dimiliki seseorang ataupun perusahaan yang berisikan ide-ide dll.
4) Tanggung
jawab pengendaliaan internal.
Untuk
mencapai tujuan dan dapat memenuhi kewajiban keuangannya maka perusahaan harus
memiliki informsi yang andal. Dimana manajer harus membuat dan mempertahankan
sistem pengendalian internal yang tepat agar dapat memastikan integritas dan
keandalan data.
PENIPUAN DAN
AKUNTANSI
Penipuan (fraud) merupakan penyajian
yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain
dengan tujuan membohongi dan mebuat pihak lain tersebut meyakini fakta tersebut
walaupun merugikannya. Berdasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus
memenuhi lima kondisi berikut ini :
1. Penyajian
yang salah. Ada pernyataan yang salah atau tidak di
ungkapkannya suatu fakta.
2. Fakta yang
material. Fakta merupakan faktor yang substansial dalam mendorong
seseorang untuk bertindak.
3. Niat. Ada
niat untuk menipu atau mengetahui bahwa pernyataan yang dimiliki seseorang
adalah salah.
4. Keyakinan
yang dapat di justifikasi. Kesalahan dalam penyajian tersebut merupakan
faktor substansial tempat pihak yang dirugikan bergantung.
5. Kerusakan
atau kerugian. Kecurangan tersebut telah menyebabkan kerusakan
atau kerugian bagi korban penipuan.
Penipuan
dalam lingkungan bisnis telah memiliki arti yang lebih khusus. Penipu adalah
pembohong di sengaja, penyalah gunaan aktiva komputer, atau manipulasi atas
data keuangan demi keuntungan pelaku penipuan. Dalam literatur akuntansi,
penipuan umumnya juga di sebut sebagai “kejahatan kerah putih” (white
collar crime), “kobohongan” (defalcation) penggelapan” (embezzlement), dan
“ketidak beresan” (irregularites).
Auditor
biasanya berhadapan dengan dua tingkat penipuan yaitu :
1. Employe
fraud, yaitu penipuan yang dilakukan oleh karyawan
nonmanajemen yang didesain secara lansung mengonversi kas atau aktiva lainnya dengan
mengondisikan sistem pengendalian internal untuk keuntungan pribadi.Pada
Employe fraud biasanya melibatkan tiga tahap yaitu : (1) mencuri
sesuatu yang berharga(sebuah aktiva), (2) mengonversi aktiva tersebut kedalam
bentuk yang dapat digunakan (uang tunai), (3) menyembunyikan kejahatan tersebut
agar tidak terdeteksi.
2. Manajemen
Fraud, merupakan penipuan kinerja yang seringkali melibatkan
pendapatan dan atau untuk menghindari diakuinya kebangkrutan atau penurunan
pendapatan agar investor tetap menanamkan sahamnya. manajemen fraud pada
tingkat yang lebih rendah biasanya melibatkan data keuangan dan laporan
internal yang salah disajikan dlm jumlah material dengan tujuan mendapat
konvensasi tambahan, promsi, atau menghindari hukuman atas kinerja yang buruk.
Karakteristik khusus dalam manajemen fraud :
a. Penipuan
dilakukan pada tingkat manajemen di atas tingkat tingkat dimana struktur
pengendalian internal biasanya berhubungan,
b. Penipuan
tersebut sringkali melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk membuat
ilustrasi bahwa suatu entitas lebih sehat dan sejahtera daripada sesungguhnya,
c. Jika
penipuan tersebut menyalahgunakan aktiva, penipuan seringkali disebarkan dalam
berbagai transaksi yang rumit, dan seringkali melibatkan pihak ketiga.
Dari berbagai karakteristik manajemen fraud diatas
terbukti bahwa pihak manajemen seringkali melakukan pelenggaran dengan melewati
struktur pengendalian internal yang seharusnya efektif, yang akan mmencegah
pelanggaran yang hampir sama dilakukan oleh karyawan
lainnya.
Biaya sesungguhnya dari penipuan sulit di ukur karena
sejumlah alasan yaitu:
1. Tidak semua
penipuan terdeteksi
2. Dari semua
penipuan yang terdeteksi tidak semua di lapirkan
3. Dalam banyak
kasus penipuan hanya dapat di kumpulkan informasi yang tidak lengkap
4. Informasi
tidak disebarkan dengan benar kepada pihak manajemen atau ke badan penegak
hukum
5. Sering kali
perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau pengadilan terhadap
pelaku penipuan.
Faktor yang membentuk penipuan
1. tekanan
keadaan
2. peluang
3. katakteristik
pribadi.
Penyebabkan terjadinya penipuan (peluang) yang
mengakibatkan kerugian terbagi atas :
¨ Gender.
Walaupun gambaran demografis berubah, terdapat lebih banyak pria daripada
wanita yang menempati posisi berotoritas dalam perusahaan, hingga memberikan
pria akses yang lebih besar ke aktiva.
¨ Posisi.
Mereka yang berada dalam posisi yang paling tinggi memiliki akses terbesar atas
dana dan aktiva perusahaan.
¨ Umur.
Karyawan yang lebih tua cenderung menempati posisi yang lebih tinggi tingkatnya
dan karenanya biasanya memiliki akses lebih besar ke aktiva perusahaan.
¨ Pendidikan.
Umumnya, mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi menempati posisi yang
lebih tinggi dalam perusahaan, dan karenanya memiliki akses lebih besar atas
dana perusahaan dan aktiva perusahaan lainnya.
¨ Kolusi.
ketika orang – orang dalam posisi yang penting berkolusi, mereka
menciptakan peluang untuk mengendalikan atau mendapatkan akses ke berbagai
aktiva, yang tidak mungkin terjadi jika tidak berkolusi.
Beberapa katagori umum cara penipuan yang
dinyatakan oleh ACFE yaitu :
1. Laporan
Tipuan,
Yang
didasari oleh masalah-masalah :
a. Kurangnya
indenpendensi auditor,
b. Kurangnya
indenpendensi direktur,
c. Skema
kompensasi eksekutif yang meragukan,
d. Praktik
akuntansi yang tidak tepat.
2. Korupsi,
ACFE
mengidentifikasikan empat jenis umum korupsi yaitu:
a. Penyuapan (bribery),
b. Hadiah
ilegal (illegal gratuity),
c. Konflik
kepentingan (conflict of interest),
d. Pemerasaan
secara ekonomi (economic extortion).
3. Penyalahgunaan
Aktiva,
a. Pembebanan
ke akun beban,
b. Gali lubang
tutup lubang (lapping),
c. Penipuan
transaksi (transaction fraud),
d. Penipuan
computer (computer fraud).
Penipuan komputer meliputi :
a. Pencurian,
penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record atau file yang
dapat dibaca oleh komputer.
b. Pencurian,
penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika peranti lunak
komputer.
c. Pencurian
atau penggunaan secara tidak sah informasi yang dapat dibaca oleh komputer.
d. Pencurian,
korupsi, penyalinan secara ilegal, atau penghancuran yang disengaja atas
peranti lunak komputer.
e. Pencurian,
penyalahgunaan, atau penggelapan peranti keras computer.
Peningkatan
Penipuan Komputer Berikut adalah 6 alasan yang tidak diketahui seorangpun
dengan pasti bagaimana perusahaan kalah menghadapi penipuan computer :
¨
Tidak setiap orang setuju tentang hal-hal yang
termasuk penipuan computer. Contohnya, beberapa orang membatasi definisi
penipuan computer sebagai kejahatan yang terjadi di dalam sebuah computer atau
diarahkan pada suatu computer. Bagi yang lain, penipuan computer adalah
kejahatan apa pun dengan seseorang pelaku yang menggunakan omputer sebagai
alatnya.
¨
Banyak penipuan computer yang tidak terdeteksi. Pada
suatu hari, FBI memperkirakan bahwa hanya 1 persen dari seluruh kejahatan
computer yang terdeteksi, yang lainnya memperkirakan antara hingga 5 hingga 20
persen.
¨
Sekiar 80 hingga 90 persen penipuan yang terungkap,
tidak dilaporkan. Hanya industry perbankan yang disyaratkan oleh peraturan
untuk melaporkan seluruh jenis penipuan.
¨
Sebagian jaringan memliki tingkat keamanan yang
rendah.
¨
Banyak halaman dalam internet yang memeberikan
instruksi per lngkah tentang bagaimana memulai kejahatan dan melakukan
penyalahgunaan computer.
¨
Penegakan hokum tidak mampu mengikuti pertumbuhan
jumlah penipuan computer.
Klasifikasi Penipuan Komputer
¨
Input
Cara yang
paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan
mengubah input computer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan
computer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana system beroperasi hingga mereka
bias menutupi langkah mereka.
¨
Pemroses (processor)
Penipuan computer dapat dilakukan melalui penggunaan system tanpa
diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa computer.
¨
Perintah computer
Penipuan computer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang
memproses data perusahaan. Pendekatan penipuan computer dengan cara ini
merupakan paling tidak umum, karena memerlukan pengetahuan khusus tentang
pemrograman computer yang berada di luar kemampuan kebanyakan pemakai. Akan
tetapi, saat ini, penipuan jenis ini menjadi lebih sering karena banyak halaman
web yang memeberitahukan cara menciptakan virus dan cara penipuan berbasis
computer lainnya.
¨
Data
Penipuan computer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data
perusahaan atau menyalin, menggunakan mencari file-file data tersebut tanpa
otorisasi. Dalam banyak situasi, para pegawai yang merasa tidak puas telah
mengacau, mangubah, atau menghancurkan file-file data perusahaan.
Penipuan dan
Teknik Penyalahgunaan Komputer
¨
Teknik salami
Sejumlah kecil uang yang dicuri.
¨
Pintu jebakan
Cara masuk ke system tanpa melewati pengendalian system yang normal.
¨
Serangan cepat
Penggunaan tidak secara tidak sah dari program system khusus untuk memotong
pengendalian system regular dan melakukan tindakan yang illegal.
¨
Pembajakan software
Menyalin software tanpa izin dari pembuatnya.
¨
Mengacak data
Data sebelum, selama, atau setelah dimasukkan ke system.
¨
Kebocoran data
Mengacu pada penyalinan tidak sah atas data perusahaan.
¨
Menyusup
Menyadap masuk ke saluran telekomunikasi dan mengunci diri ke pemakai yang
sah sebelum pemakai tersebut memasuki suatu system.
¨
Penyamaran atau penipuan
Pelaku penipuan mendapatkan akses ke system dengan cara berpura-pura
sebagai pemakai yang memiliki otorisasi.
¨
Hacking atau cracking
Akses ke dan penggunaan system computer secara tidak sah, biasanya
dilakukan melalui computer pribadi dan jaringan telekomunikasi.
PENGENDALIAN
INTERNAL
Pengendalian
internal adalah suatu sistem yang disusun sedemikan rupa sehingga antara bagian
yang satu secara otomatis akan mengawasi bagian lainnya, dan merupakan suatu
pengujian kebenaran data yang dilakukan dengan mencocokkan berbagai
angka2 dan transaksi ,yang dilaksanakan oleh petugas berbeda.
Seperti yang
telah dketahui bahwa banyaknya sistem pengendalian internal yang langsung
berhubungan dengan mpemrosesan transaksi, maka para akuntan adalah partisipan
utama dalam memastikan kecukupan pengendalian.
1. Konsep
Pengendalian Internal (Internal Control Sistem),
terdiri atas beberapa kebijakan, praktik, dan
prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan
umumnya:
•
Menjaga aktiva perusahaan,
•
Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta
informasi akuntansi,
•
Mendorong efisiensi dalam operasional
perusahaan ,
•
Mengukur kesusuaian dengan kebijakan serta prosedur
yang ditetapkan oleh pihak manajemen.
2. Memodifikasi
Asumsi
•
Tanggungjawab Pihak Manajemen (Manajement
Responsibility),
•
Jaminan Yang Wajar (Reasonable Assurance),
•
Metode Pemrosesan Data.
3. Eksposur Dan
Resiko
Eksposur dapat
mengeskpos perusahaan ke satu atau lebih jenis risiko berikut ini:
•
Penghancuran aktiva (baik aktiva fisik maupun
informasi),
•
Pencurian aktiva,
•
Kerugian informasi atau sistem informasi
•
Gangguan sistem informasi .
4. Model
Pengendalian Internal :
•
pengendalian pencegahan (preventive
control),adalah teknik pasif yang desain untuk mengurangi frekuensi
terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
•
pengendalian pemeriksaan (detective control),mengungkap
berbagai jenis kesalahan tertentu memalui perbandingn kejadian sesungguhnya
dengan standar yang ditetapkan.
•
pengendalian perbaikan (corrective control), adalah
tindakan yang diambil untuk membalik berbagi pengaruh kesalahan yang terdeteksi
dalam tahap sebelumnya.
5. Pernnyataan
Standar Audit
Standar audit dibagi menjadi tiga bagian : standar
klasifikasi umum, standar kegiatan lapangan, dan standar laporan.
Standar umum
|
Standar audit yang berlaku umum standar kerja lapangan
|
standar laporan
|
1. Auditor
harus memiliki latihan dan kecakapan teknis yang memadai.
2. Auditor
harus memiliki indenpendensi dalam sikap mentalnya.
3. Auditor
harus menerapkan kehati- hatian dalam melakukan audit dan pembuatan laporan.
|
1. Kegiatan
audit harus direncanakan dengan baik,
2. Auditor
harus mendapat pemahaman yang memedai atas struktur pengendalian internal,
3. Auditor
harus mendapat bukti yang memadai dan kuat.
|
1. Auditor
harus menyatakan dalam laporannya apakah laporan keuangan dibuat sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Laporan
harus mengidentifikasi berbagai situasi yang tidak memungkinkan diterapkannya
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3. Laporan
harus mengidentifikasi bagian- bagian yang tidak memadai pengungkapan
informasinya,
4. Laporan
harus berisi pernyataan mengenai pendapat auditor tentang laporan keuangan
seca
|
Komponen
Pengendalian Internal
Pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen:
1. Lingkungan
Pengendalian (control enviromment),
~ Integritas
dan nilai etika manajemen
~ Struktur
organisasi
~ Keterlibatan
dewa komisaris dan komite audit, jika ada
~ Prosedur
untuk melegalisasikan tanggungjawab dan otoritas.
~ Metode
manajemen untuk menilai kinerja
~ Pengaruh
eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah
~ Kebijakan
dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya
2. Penilaian
Resiko
Perusahaan harus melakukan penilaian resiko (risk
assesment) untuk mengidentifikasi menganalisis, dan mengelola berbagai
risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.Risiko dapat muncul atau berubah
berdasarkan berbagai kondisi, seperti:
~
Perubahan dalam lingkungan operasional yang membebankan
tekanan baru atau perubahan tekanan atas perusahaan.
~
Personel baru yang memiliki pemahaman yang berbeda
atau tidak memadai atas pengendalian internal.
~
Sistem informasi baru atau yang baru direkayasa ulang,
yang memengaruhi pemrosesan transaksi.
~
Petumbuhan signifikan dan cepat yang menghambat
pengendalian internal yang ada.
~
Implementasi teknologi baru kedalam proses produksi
atau system informasi yang terdampak pada pemprosesan transaksi.
~
Pengenalan lini produk atau aktivtas baru hingga pihak
manajemen hanya memiliki sedikit pengalaman tentangnya.
~
Restruktrisasi organisasional yang mengasilkan
pengurangan dan/ atau realokasi personel sedemikian rupa hingga oerasi bisnis
dan pemprosesan transaksi terpengaruh.
~
Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional
(contohnya, risiko yang berhubungan dengan transaksi dengan mata uang asing).
~
Adopsi suatu prinsip akuntansi baru yang berdampak
pada pembuatan laporan keuangan.
3. informasi
Dan Komunikasi
Sistem informasi akuntansi (SIA) terdiri atas
berbagai record dan metode yang digunakan untuk
melakukan,mengindentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai
transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang
terkait di dalamnya.kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA erdampak
pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan
dalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta membuat laporan keuangan
yang andal. System informasi akuntansi yang efektif akan :
~
Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang
valid
~
Memberikan informasi secara tepat waktu mengenai
berbagai transaksi dalam perincian yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi
serta laporan keuangan.
~
Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai
transaksi agar pengaruhnya dapat dicatat dalam laporan keuangan.
~
Secara akurat mencatat berbagai transaksi dalam
periode waktu terjadinya.
SAS 78 menyaratkan agar para auditor mendapatkan
pengetahuan yang cukup mengenai system informasi perusahaan yang memahami :
•
berbagai jenis transaksi yang penting bagi laporan
keuangan dan bagaimana transaksi tersebut dilakukan.
•
catatan akuntansi dan akun yang digunakan dalam
pemprosesan berbagai transaksi yang penting.
•
tahapan pemprosesan transaksi yang dilibatkan dalam
melakukan transaksi hingga pemasukannya dalam laporan keuangan.
•
proses laporan keuangan yang digunakan untuk membuat
laporan keuangan, pengungkapan, serta perkiraan akuntansi.
4. Pengawasan
Pengawasan (monitoring) adalah proses
yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya
berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui
aktivitas berjalan.
Para auditor internal perusahaan dapat mengawasi
aktivitas entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah. Mereka mengupulkan bukti
yang kecukupan pengendalian melalui pengujian pengendalian.kenudian
memberitahukan kekuatan dan kelemahan pengendalian pada pihak manajemen.sebagai
bagian dari proses ini,para auditor internal dapat memeberikan rekomendasi
tertentu untuk perbaikan atas pengendalian.
Pengawasan yang pada aktivitas yang berjalan dapat
diwujudkanmelalui interaksi berbagai modul computer yang terpisah, kedalam
system imformasi yang menangkap berbagai data penting dan/ataumemungkinkan
pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagiaan dari operasional rutin.
5. Aktivitas
Pengandalian
Aktivitas pengendalian (control
activities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan
untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi resiko
perusahaan yang telah diidentifikasi.
~ Pengendalian
komputer adalah pengendalian hal yang penting. Pengendalian ini secara khusus
berhubungan denga lingkungan TI dan audit TI, terbagi ke dalam dua kelompok
umum : pengendalian umum dan pengendalian aplikasi : pengendalian umum (general
control) berkaitan dengan perhatian pada keseluruhan perusahaan, seperti
pengendalian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan sistem, dan
pemeliharaan program. Pengendalian aplikasi (application control)
memastikan intregitas sistem tertentu seperti aplikasi pemrosesan pesanan
penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian.
~ Pengendalian
Fisik, jenis pengendalian ini terutama berhubungan dengan aktivitas manusia
yang digunakn dalam sistem akuntasi. Aktivitas ini dapat benar-benar manual,
seperti penjagaan aktiva secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan
komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaruan akun. Pengendalian
fisik tidak berkaitan dengan logika komputer yang sesungguhnya melakukan
pekerjaan akuntansi.ada enam katagori aktivitas pengendalian fisik : otoritas
transaksi, pemisahan fungsi, supervise, pencatatan akuntansi, pengendalian
akses, dan verifikasi independent.
PERAN PENTING PENGENDALIAN INTERNAL
Lima komponen pengendalian internal : lingkungan pengendalian, penilaian
resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian – enyediakan
auditor informasi yang penting mengenai resiko penyalahsajian yang penting
dalam laporan keuangan dan penipuan. Para auditor karenanya diharuskan untuk
mendapat pengetahuan yang memadai atas pengendalian internal untuk merencanakan
audit mereka. Contohnya, pengendalian internal di perusahaan mempengaruhi cara
auditor akan menilai apakah perusahaan telah melaporkan semua kewajibannya.
Auditor harus memahami bagaimana pembelian dilakukan, diproses, dan dicatatat.
Pengendalian internal menyediakan informasi ini dan membimbing auditor dalam
perencanaan berbagai pengujian tertentu untuk menetapkan kecenderungan dan
keluasan penyalahsajian laporan keuangan.
KESIMPULAN
Etika adalah
serangkaian prinsip atau nilai moral. Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai
standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan
perilakunya diberbagai situasi yang meliatkan konsep mengenai benar dan salah.
Isu Etika dalam Bisnis dapat dibedakan menjadi kesetaraanm, Hak,
Kejujuran, Penggunaan Kekuasaan Perusahaan. Etika komputer (computer ethics)
adalah “analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta
berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan
teknologi semacam itu secara bereBika. beberapa isu-isu yang terdapat dalam
komputer yaitu Privasi , Keamanan, Kepemilikan properti, Tanggung jawab
pengendaliaan internal.
Penipuan (fraud) merupakan penyajian
yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain
dengan tujuan membohongi dan mebuat pihak lain tersebut meyakini fakta tersebut
walaupun merugikannya.
Pengendalian
internal adalah suatu sistem yang disusun sedemikan rupa sehingga antara bagian
yang satu secara otomatis akan mengawasi bagian lainnya, dan merupakan suatu
pengujian kebenaran data yang dilakukan dengan mencocokkan berbagai
angka2 dan transaksi ,yang dilaksanakan oleh petugas berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
James,
A. Hall, 2007. Sistem Informasi
Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta.